Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Kadis Perumahan DKI soal Anggaran Renovasi Toilet DPRD

Kompas.com - 25/07/2016, 11:20 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta Arifin meluruskan informasi mengenai pemberitaan yang menyebutkan bahwa anggaran renovasi toilet DPRD DKI mencapai Rp 50 miliar.

Menurut Arifin, Rp 50 miliar tersebut bukan hanya untuk renovasi toilet. Anggaran sejumlah itu, kata dia, dialokasikan untuk renovasi Gedung DPRD secara keseluruhan dalam dua tahun.

"Jadi begini, biaya perawatan dari Dinas Perumahan untuk renovasi gedung DPRD itu tahun 2013 dan 2014, sebesar Rp 50 miliar. Itu artinya anggaran lanjutan loh, jadi untuk dua tahun," ujar Arifin ketika dihubungi, Senin (25/7/2016).

Pada 2013 dan 2014, kata Arifin, anggaran tersebut digunakan untuk pembuangan kulit luar dan dalam gedung.

"Lagian logika sajalah. Masak Rp 50 miliar hanya untuk toilet? Toilet seperti apa," ujar Arifin.

(Baca juga: Ahok Duga Terjadi Korupsi Saat Pembangunan Toilet di Gedung DPRD)

Arifin mengatakan, ada hal lain yang juga harus diluruskan. Ia menyampaikan bahwa tidak ada anggaran untuk renovasi gedung DPRD DKI pada 2015 dan 2016.

Hal ini karena Dinas Perumahan tidak memiliki dana untuk hal itu sehingga renovasi terakhir dilakukan pada 2013 dan 2014, atau bukan setiap tahun seperti informasi yang beredar.

Selain itu, Arifin mengingatkan bahwa ada dua gedung di DPRD DKI yang disebut sebagai gedung lama dan gedung baru.

Adapun gedung baru merupakan gedung yang menyatu dengan Blok H. Gedung tersebut menjadi kantor fraksi dan kantor pimpinan dewan. Sementara itu, gedung lama digunakan untuk rapat dan sidang paripurna.

Arifin mengatakan, anggaran Rp 50 miliar yang dia jelaskan tersebut digunakan untuk merenovasi gedung lama.

Sementara itu, toilet yang dilaporkan banyak kerusakannya, ada di gedung baru.

"Yang disebut banyak bocor WC dan plafonnya itu di gedung baru. Sedangkan yang direnovasi tahun 2013-2014 itu gedung lama," ujar Arifin.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membantah anggaran renovasi toilet DPRD DKI Jakarta mencapai Rp 50 miliar.

Ahok mengatakan, anggaran tersebut digunakan untuk renovasi seluruh bagian di gedung DPRD DKI Jakarta.

"Jadi berita itu tendensius juga," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/7/2016).

(Baca juga: Ahok: Pemberitaan Anggaran Renovasi Toilet DPRD Capai Rp 50 Miliar Tendensius)

Ia tak mempermasalahkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak mengaudit penggunaan anggaran tersebut.

Sebab, lanjut dia, memang tidak ada penyalahgunaan anggaran.

"Lelangnya benar, semua benar. Itu anggaran bukan buat (renovasi) toilet doang, kesannya bikin toilet Rp 50 miliar," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com