Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Ada yang Mau Data KTP-nya Dikembalikan, Kami Persilakan di Markas Teman Ahok"

Kompas.com - 29/07/2016, 17:25 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara "Teman Ahok" Singgih Widiyastono memastikan keputusan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pindah dari jalur perseorangan ke partai politik bukan dilatarbelakangi keraguan Ahok terhadap validitas 1 juta lebih KTP yang berhasil mereka kumpulkan.

Singgih menanggapi tudingan politikus Partai Gerindra Syarif, yang menyebut separuh lebih KTP dukungan yang berhasil terkumpul dapat lolos verifikasi KPU.

"Kalau ada usaha (serangan) gitu, tutup kuping aja, enggak perlu didengerin," kata Singgih saat dihubungi, Jumat (29/7/2016).

Singgih mengatakan, rekapitulasi KTP yang pernah mereka lakukan sudah cukup jadi bukti bahwa 1 juta KTP bukanlah klaim semata. Singgih juga mengungkapkan, hingga saat ini belum ada orang yang menarik KTP dukungannya.

"Ya kalau mau yang data KTP-nya dikembalikan, kami persilakan ke Markas Teman Ahok," ujar Singgih.

Anggota Fraksi Partai Gerindra di DPRD DKI Jakarta, Syarif, sebelumnya meyakini separuh lebih data KTP dukungan yang dikumpulkan "Teman Ahok", tak akan lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kondisi itulah yang diyakininya telah membuat Basuki atau Ahok memutuskan maju melalui jalur partai politik.

"Yang 1 juta KTP itu, saya eggak percaya ada. Palingan di bawah 300.000 yang bakal terverifikasi," ujar Syarif saat dihubungi, Jumat (29/7/2016). (Baca: "Teman Ahok" Ungkap di Balik Trending Topics #BalikinKTPGue)

Meski telah berhasil mengumpulkan 1 juta KTP, akhirnya Ahok memutuskan maju lewat jalur parpol. Hal ini disampaikannya seusai halalbihalal bersama Teman Ahok di Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016) kemarin.

Ahok didukung oleh Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Hanura. Ia menjelaskan bahwa gerak cepat ketiga partai politik pendukung telah membuatnya terpincut. Jumlah suara tiga partai itu pun cukup untuk mengantarkan Ahok bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta. (Baca: Taufik: 1 Juta KTP "Teman Ahok" Buat Pajangan Kali...)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com