Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai di Pasar Induk Kramatjati Kembali Naik

Kompas.com - 01/08/2016, 21:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga cabai di Pasar Induk, Kramatjati, Jakarta Timur, mengalami kenaikan hingga 23 persen.

Padahal, pertengahan Juli harga cabai sempat mengalami penurunan. Kenaikan harga terjadi lantaran pasokan dari daerah penghasil cabai menurun sejak sepekan terakhir.

Rahmat (42), salah seorang pedagang, mengatakan bahwa sejak sepekan lalu harga cabai terus naik.

Walau kenaikannya tidak terlalu tinggi, harga cabai di pasar belum menunjukkan potensi bakal ada penurunan. Sebab, menurut dia, pasokan cabai dari daerah juga terus menurun.

"Sejak sepekan lalu memang harganya terus naik. Pembeli juga ngeluh tapi kita juga tak bisa berbuat banyak karena dari sananya (distributor) naik," kata Rahmat, Senin (1/8/2016).

Manajer Pasar Induk Kramat Jati Nurman Adhi membenarkan bahwa sejak sepekan lalu harga cabai terus mengalami peningkatan.

Padahal, pada pekan ketiga Juli harga cabai sempat turun dari Rp 25.500 per kilogram menjadi Rp 17.500.

Namun, memasuki pekan keempat Juli hingga awal Agustus, harga cabai kembali mengalami kenaikan.

Ia mencontohkan harga cabai merah keriting yang naik dari Rp 23.000 menjadi Rp 24.800 per kilogram, cabai merah besar dari Rp 18.500 menjadi Rp 22.700 per kilogram, cabai rawit merah dari Rp 40.100 naik menjadi Rp 41.200 per kilogram, dan cabai rawit hijau naik dari Rp 14.000 menjadi Rp 15.800 per kilogram.

"Dari sekian banyak cabai, kenaikan paling tinggi cabai rawit merah. Penyebabnya karena pasokan berkurang dan mutunya kurang bagus," kata Nurman.

Kompas TV Harga Cabai di Solo Mulai Turun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com