Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Dihadirkan Jadi Saksi untuk Reklamasi Pulau F, I, dan K

Kompas.com - 04/08/2016, 15:27 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang gugatan terhadap proyek reklamasi di Teluk Jakarta di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta untuk Pulau F, I dan K telah sampai pada agenda pemeriksaan saksi.

Kali ini, saksi yang dihadirkan adalah nelayan yang melaut di Teluk Jakarta. Pengacara nelayan dari LBH Jakarta Tigor Hutapea mengatakan, nelayan yang dihadirkan jadi saksi akan menjelaskan mengenai dampak rencana reklamasi untuk Pulau F, I dan K.

"Saksi akan didengar keterangannya untuk menjelaskan bahwa reklamasi itu akan menghilangkan mata pencaharian saksi sebagai nelayan. Sebab, Pulau F, I dan K itu adalah daerah tangkap ikan saksi," kata Tigor, di PTUN Jakarta, di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (4/8/2016).

Saksi yang dihadirkan pada sidang kali ini menurut Tigor hanya satu nelayan. Pekan depan, sidang masih akan dilanjutkan dengan agenda yang sama. Namun, pihaknya akan menghadirkan nelayan pemilik kapal besar yang terancam tak bisa mengakses melaut kalau proyek reklamasi Pulau F, I dan K direalisasikan.

Zelvi (42) nelayan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara berharap, rencana proyek reklamasi Pulau F, I dan K dibatalkan.

"Harapan saya sebagai nelayan jangan sampai dilanjutkan, kasianlah keluarga saya dan yang lain butuh makan dan minum," ujar nelayan yang sudah 21 tahun melaut di Teluk Jakarta itu.

Wilayah tangkapannya mulai Tanjung Priok hingga Dadap, Tangerang. Sejak reklamasi Pulau G saja, untuk melaut mencari ikan kerapu dan kepiting menjadi sulit.

"Kalau tidak dihentikan, dampaknya kami akan semakin sulit," ujar Zelvi.

Hingga pukul 13.40 WIB, sidang gugatan reklamasi Pulau F, I dan K itu belum dimulai. Sidang yang sedianya mulai pukul 11.00 WIB itu nampaknya molor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com