JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak mempermasalahkan banyaknya kader PDI-P yang melontarkan berbagai kritik terhadapnya. Basuki mengatakan dia juga tidak pernah mengadukan hal itu kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
"Ngapain sih curhat, Ibu (Mega) juga sudah baca kok, saya mah ketawa ketawa aja," ujar Ahok (sapaan Basuki) di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (8/8/2016).
Ahok mengatakan dia sudah mengerti kebiasaan di PDI-P. Pada akhirnya, semua tergantung keputusan Mega. Ahok memberi contoh ketika Mega menunjuk Jokowi sebagai cagub pada Pilkada DKI 2012.
Ahok mengatakan ketika itu Mega bahkan melawan almarhum suaminya sendiri. Itu baru masalah Jokowi. Belum lagi ditambah dengan Ahok yang dipilih untuk menjadi wakil gubernurnya.
"Bu Mega kumpulin semua (kader) di Pasar Minggu (Kantor DPP). Dia bilang 'saya yakin Jokowi-Ahok akan menang. Semua harus turun bekerja, semua DPR turun, semua kepala daerah dari PDI-P turun,saya tidak mau tahu, turun semua'," ujar Ahok. (Baca: Menanti Titah Megawati dalam Pilkada DKI...)
Atas dasar itulah, Ahok tidak menggubris segala kritikan atau penolakan dari kader PDI-P. Semuanya akan berhenti ketika Mega angkat suara, baik memutuskan untuk mendukungnya atau tidak.
"Aku juga tahu kok putusan di Bu Mega, ngapain aku ribut sama mereka. Aku tahu PDI-P kok, kalau (Megawati) sudah dibuat keputusan, semua akan diam," ujar Ahok. (Baca: Ahok: Megawati Bilang Kami Punya Mekanisme)