JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kerap berguru kepada Pemerintah Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Tri Rismaharini terkait penataan dan pengelolaan kota.
Ahok mengatakan, dari soal penertiban lokalisasi hingga penyusunan anggaran melalui sistem e-budgeting, DKI belajar dari Surabaya.
"Sekarang kamu lihat waktu saya hancurin Kalijodo, Bu Risma kan kritik saya habis. Kamu baca beritanya semua. Ada enggak orang Jakarta yang marah atau saya marah? Enggak!" kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (12/8/2016).
Kritik Risma itu, kata Ahok, sebagai cambuk untuk bekerja lebih baik lagi. Pemkot Surabaya sebelumnya berpengalaman menertibkan lokalisasi Dolly.
Setelah mempelajari konsep Jakarta dalam menertibkan Kalijodo dan Surabaya menertibkan Dolly, Ahok mengatakan bahwa dua kawasan lokalisasi itu berbeda. Kalijodo merupakan jalur hijau yang diduduki dan dijadikan kelab malam.
Ahok kemudian menyinggung kritik Risma terkait penataan trotoar di Jakarta.
"Misalnya di semua forum-forum resmi, beliau juga bilang Jakarta kayak enggak ada pemerintah nih, jelek trotoarnya. Saya malahan langsung instruksikan orang-orang saya, 'Eh kamu belajar dong ke Surabaya'," kata Ahok.
Hal lain terkait penyusunan anggaran melalui sistem e-budgeting. Pemkot Surabaya merupakan pemerintah pertama yang menggunakan sistem e-budgeting dalam penyusunan dan pengawasan anggaran.
Ahok kemudian bertanya siapa pembuat sistem e-budgeting tersebut.
"Namanya Gagat yang buat e-budgeting di Surabaya. Ya sudah kirim ke sini dong (Gagat), aku belajar," kata Ahok.
Tak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga mempelajari pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) kepada Pemkot Surabaya. Ahok mengirim anak-anak buahnya untuk mempelajari sistem izin online ke Pemkot Surabaya.
Terakhir, Pemprov DKI Jakarta juga belajar mengenai sistem coding rumah sakit ke Pemkot Surabaya.
"Saya langsung minta Pak Kusmedi, pas masih jadi Dirut RSUD Tarakan untuk ke Surabaya dan belajar deh. Jadi saya justru mengikuti apa yang Surabaya lakukan," kata Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.