Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memburu Kurir Sabu Malaysia di Medan

Kompas.com - 16/08/2016, 18:49 WIB

JAKARTA - Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya mendadak sibuk, Selasa (9/8/2016) lalu. Dua tim dibentuk untuk menelusuri jaringan pengedar sabu Malaysia. Pagi hari, seorang lelaki berinisial HR diringkus di Jalan Raya Daan Mogot, Jakarta Barat dengan barang bukti 6,6 kilogram sabu. Barang itu dikemas dalam bungkus teh bermerek Guanyiwang.

HR membongkar macam-macam. Mulai dari ia membeli sabu itu atas suruhan seorang napi di LP Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Ia bercerita pula soal barang itu dipesan dari seorang bernama Datuk di Medan, Sumatera Utara.

Maka, dua tim dibentuk dan terbang ke Surabaya dan Medan pada sore harinya. Masing-masing tim berjumlah 5 orang. Tiap tim Dipimpin satu perwira menengah.

Tim di Medan bertugas mencari seorang napi berinisial DN di LP Porong. Dia ditangkap dengan mudah dan diinterogasi.

Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Wahyu Bintono, memimpin timnya ke Medan. Dia dan timnya tiba saat hari gelap, lalu menginap di sebuah hotel di kota medan dengan seperangkat alat teknologi. Sasaran mereka adalah seorang lelaki bernama Datuk.

Hanya ada sedikit informasi soal siapa Datuk. Dia orang Aceh yang tinggal di Malaysia. Kerap pulang-balik Malaysia ke Medan untuk berbisnis pupuk. Tiga hari disana tim tak menemukan tanda-tanda keberadaan Datuk.

Tim hanya keluar-masuk hotel, pergi dari satu tempat makan ke tempat makan lain. Sambil menunggu informasi.

"Baru di hari keempat Datuk diketahui keberadaannya," kata Wahyu saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (16/8/2016).

Wahyu ingat betul informasi itu datang di pagi hari. Saat beberapa anggota tim belum bersiap. Datuk diketahui berada di sebuah hotel bintang tiga di kota Medan. Tim meluncur kesana. Datuk diringkus di restoran hotel tersebut. Saat diringkus dia sedang makan dan tengah bersiap untuk kembali ke Malaysia.

"Ada temannya juga. Tapi teman bisnis pupuknya itu. Makanya tidak kami tangkap," kata Wahyu.

Datuk mengaku baru sekali menjual sabu. Tapi polisi yakin sudah lebih. Dia mendapatkannya dari seorang berinisial GM di Malaysia. Tak diketahui siapa GM. Nomor ponselnya GM yang diberi Datuk tak lagi aktif. Lalu Datuk tak tahu dimana kediaman GM.

"Saat bertransaksi dengan GM, mereka selalu di tempat umum," kata Wahyu. Informasi soal GM terputus. Tim memilih pulang.

Sementara Datuk mengaku sabu miliknya didistribusikan dari Malaysia lewat Kuala Simpang, Aceh. Penanggungjawab distribusinya adalah seorang lelaki berinisial AY. Kini masuk daftar pencarian orang (DPO).

Sebanyak 6,6 kilogram sabu yang didistribusikan Datuk kepada DN melalui SK, dibeli seharga Rp 1 milliar. Uang itu ditransfer ke rekening seseorang sebelum pengiriman.

Datuk mengaku masih punya 4 anak buah lain yang fungsinya sama seperti SK. Perantara. Seluruhnya kini jadi DPO polisi. Datuk membayar para kurirnya itu Rp 20 Juta sekali membawa lolos sabu ke pembeli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com