Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambil Memeluk, Nenek Ini Minta Djarot Tetap Berpasangan dengan Ahok

Kompas.com - 17/08/2016, 17:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mendapat sambutan dari kader PDI Perjuangan ketika ia tiba di Kantor DPP PDI Perjuangan.

Tak hanya itu, kedatangan Djarot juga disambut seorang wanita yang mengaku pendukung PDI-P bernama Aryati (69).

(Baca juga: Kalau Ditugaskan PDI-P, Djarot Siap Dipasangkan dengan Ahok)

Wanita yang berada di area yang sebelumnya jadi lapangan upacara HUT kemerdekaan itu langsung memeluk Djarot.

"Nah ini dia nih, Wakil Gubenur ini," kata Aryati dengan girang, Rabu (17/8/2016).

Djarot yang berada di sebelahnya menyebut wanita tersebut sebagai pendukung setia.

Aryati tiba-tiba berseloroh agar Djarot tetap berpasangan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Tetap Djarot sama Ahok," ujar Aryati. Djarot ikut tertawa mendengar permintaan Aryati.

Namun, Djarot enggan memberi tanggapan kepada awak media soal permintaan Aryati itu.

(Baca juga: Datangi DPP PDI-P, Djarot Bantah Ada Deklarasi dengan Ahok)

Aryati mengaku berasal dari Jawa Timur. Namun, ia kini tinggal di Tangerang. Ia meminta Ahok dan Djarot tetap meneruskan kepemimpinan mereka di Jakarta.

Ia juga meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk tetap memimpin Surabaya.

"Pilih Ahok Djarot teruskan pimpin Jakarta, enggak gampang atur pemerintahan, kita sudah merdeka, sudah damai, tinggal membangun," kata Aryati dengan lantang.

Kompas TV Risma Enggan Komentar Soal Pilkada DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com