Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras Guyur Indonesia di Tengah Musim Kemarau, Mengapa?

Kompas.com - 20/08/2016, 07:19 WIB

KOMPAS.com - Sejak awal April hingga pertengahan Agustus ini wilayah Indonesia secara umum sedianya masih dalam musim kemarau.

Namun, curah hujan tinggi masih terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

Menurut Kepala Biro Humas dan Organisasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wahyu Adjie, fenomena ini menandakan bahwa Indonesia dalam kondisi kemarau basah.

"Kemarau basah dikenal pula dengan sebutan well spell, di mana sebenarnya sudah masuk musim kemarau, tetapi masih terus terjadi curah hujan yang tinggi," kata Wahyu, kepada Warta Kota, Jumat (19/8/2016).

(Baca juga: Hujan Deras Tadi Malam, Sebagian Jakarta Dilanda Banjir)

Ia mengatakan, kemarau basah diperkirakan berlangsung sampai akhir tahun 2016, atau sampai saat masuknya musim hujan pada Oktober mendatang.

Kepala BMKG Andi Eka Sakya menambahkan, adanya fenomena kemarau basah di Indonesia ini berdasarkan dari pengamatan 50 tahun terakhir.

Kondisi ini dipengaruhi El Nino yang diikuti langsung La Nina.

Adapun La Nina merupakan fenomena mendinginnya suhu muka laut di Samudera Pasifik area khatulistiwa, yang mendorong bertambahnya suplai uap air bagi Indonesia sehingga curah hujan akan cenderung meningkat.

Sementara itu, El Nino merupakan kebalikannya, yaitu musim kemarau panjang dengan curah hujan minim.

Hal ini, kata Andi, menjadikan kemarau basah terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia.

"Bahkan, hanya 26 persen wilayah Indonesia yang benar-benar merasakan musim kemarau," kata Andi.

Ia juga menyampaikan, pada 2015, El Nino yang melanda Indonesia mengakibatkan kemarau panjang dengan curah hujan minim.

Ketika itu, terjadi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah Indonesia.

"Saat ini tren kenaikan La Nina sudah mulai nampak, setelah El Nino, namun intensitasnya masih lemah," kata Andi.

Menurut dia, sebagian lembaga internasional memprediksi La Nina terjadi di Indonesia mulai Agustus, September, dan Oktober 2016.

Halaman:


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com