Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN China Mengemis dengan Modus Jadi Biksu Palsu

Kompas.com - 23/08/2016, 12:10 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat Abdulrahman mengatakan, dua warga negara China, Yao Xianhua (51) dan Hu Qiyan (57), menjadi biksu palsu untuk meyakinkan masyarakat yang mereka datangi saat mengemis. Kedua biksu gadungan itu biasanya mengemis menggunakan pakaian biksu dan membawa kitab.

"Dia membawa kitab-kitab, tasbih, seolah-olah dia itu betul menguasai pemahaman Agama Buddha untuk minta-minta, ngemis," ujar Abdulrahman, di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat, Tamansari, Selasa (23/8/2016).

Abdulrahman menyebut, Xianhua dan Qiyan biasanya mengemis dari satu tempat ke tempat lain.

"Mereka mengemis jalan ke jalan, tidak menutup kemungkinan ruko ke ruko, door to door," kata dia.

Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Wasdakim) Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat Syamsul Efendi Sitorus menyebut, Xianhua dan Qiyan tidak bisa berbahasa Indonesia. Oleh karena itu, keduanya menjadikan warga keturunan China sebagai target saat mengemis.

"Sasarannya itu yang kira-kira satu agama. Dia cari door to door. Karena dia dari Tiongkok mungkin carinya yang keturunan chinese," ucap Syamsul dalam kesempatan yang sama.

Pihak imigrasi masih mendalami tujuan keduanya mengemis apakah hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup atau memiliki tujuan lain.

"Kita heran keuntungan dia ini sebagai cari makan aja atau tujuan lain. Kita sedang pendalaman," tutur Abdulrahman.

Xianhua dan Qiyan berada di Indonesia sejak 8 Agustus 2016 menggunakan visa kunjungan wisata dan tinggal di Hotel Mutiara, Jakarta Barat. Kedua biksu palsu itu ditangkap Tim Wasdakim Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat pada 18 Agustus 2016.

Menurut Abdulrahman, modus mengemis dengan menjadi biksu palsu merupakan modus lama. Modus yang sama pernah terjadi pada 2006, 2009, dan 2012 di Indonesia, namun sifatnya temporer.

"Bedanya, dia (biksu palsu) dulu bawa gambar-gambar bencana, minta sumbangan. Kalau sekarang murni minta-minta," tutur Abdulrahman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com