Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warga Eks Kalijodo yang Kini Jadi Petani di Rusun Marunda

Kompas.com - 23/08/2016, 22:27 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak pernah terbayang di benak Sukaryat bahwa dirinya akan menjadi seorang petani di Rusun Marunda, Jakarta Utara. Keinginannya bertahan hidup, membuat salah satu warga gusuran Kalijodo ini banting stir menjadi seorang petani di Rusun Marunda.

Sukaryat, yang biasa dipanggil Bob, menceritakan awal dirinya menjadi petani karena kebingungannya untuk menafkahi istri dan dua orang anaknya. Saat rumahnya digusur Pemprov DKI Februari lalu dan pindah ke Rusun Marunda, dirinya tak tahu apa yang harus dilakukan.

Sebulan setelah direlokasi, tak ada pemasukan apapun untuk menafkahi keluarganya. Bob hanya mengandalkan tabungan saat bekerja di Kalijodo. Bob mengaku merupakan salah satu pesuruh penguasa Kalijodo, Abdul Azis alias Daeng Azis.

Saat putus asa itulah Bob tak sengaja melihat peluang untuk membantu keuangan keluarganya. Tepat di Blok A9, di mana Bob tinggal, terdapat banyak lahan kosong yang menurutnya siap untuk ditanami berbagai jenis tanaman.

Berbekal keahlian semasa di kampungnya di Serang, Banten, Bob lantas coba-coba untuk bertani. Modalnya, kata Bob, diajukan ke Dinas Pertanian Provinsi DKI. Dinas Pertanian merespon positif permintaan Bob.

Buktinya, tanaman jagung, pisang, singkong, kangkung, dan cabai kini memenuhi tanah di samping Blok A9.

"Saya sudah jalan lima bulan, mumpung saya nggak ada kerjaan, saya ajukan dulu ke Dinas Pertanian. Semua kebun itu saya hajar (garap) semua," ujar Bob saat ditemui Kompas.com di Rusun Marunda, Selasa (23/8/2016).

Ia mengatakan, dari hasil berkebunnya itu sedikit demi sedikit kebutuhan keluarganya mulai tercukupi. Dalam seminggu, Bob mengaku bisa mendapatkan penghasilan dari penjualan sayur sebesar Rp 300.000.

Uang tersebut dipakai untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

"Alhamudillah ada pemasukan, tadinya nggak ada sama sekali," ujar Bob.

Selain bertani, saat ini Bob juga sedang berusaha untuk membudidayakan ikan lele. Bekerjasama dengan Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan DKI Jakarta, Bob mengaku akan diberikan 14.000 bibit lele oleh Dinas Perikanan.

Saat ini, ada lima kolam yang telah dibuat Bob. Fasilitas kolam senilai Rp 25 juta diakui Bob berasal dari bantuan Dinas Perikanan.

"Dua hari saya buat, dana Rp 25 juta isinya karpet dan kolam stainless steel, Alhamdulillah," ujar Bob.

Bob dan keluarganya berharap agar seluruh usahanya itu bisa berjalan sukses. Ia mengaku, meski rumah yang telah dihuninya di Kalijodo selama puluhan tahun telah digusur, Bob tak pernah mengeluh.

Kehidupan barunya di Rusun Marunda sebagai petani membuatnya lebih bersemangat untuk menjalani hidup.

"Selanjutnya saya hanya ingin bertani," ujar Bob.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com