Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: PNS kalau Sudah Eselon I, II, kalau Mau Berhenti, Saya Bersyukur

Kompas.com - 24/08/2016, 13:29 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku senang apabila banyak pejabat eselon I dan II yang mundur. Sebab, dengan begitu, akan ada pejabat muda yang bersempatan naik tingkat.

Pernyataan itu dilontarkan Ahok terkait adanya beberapa nama pejabat Pemerintah Provinsi DKI yang digadang-gadang untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017, yakni Sekretaris Daerah Saefullah dan Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni.

"Justru saya dulu bilangin PNS kalau sudah eselon I-II kalau mau berhenti, saya bersyukur malah. Enggak usah diberhentiin sudah berhenti sendiri. Yang bawah ada kesempatan naik," ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (24/8/2016).

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, Saefullah dan Sylviana termasuk dalam nama calon pendamping bakal calon gubernur Gerindra, Sandiaga Uno.

(Baca juga: Ahok: Sylviana Murni Cantik, Pintar, Profesor, Gue Juga Tertarik, Ha-ha-ha...)

Satu nama lainnya adalah Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo. Menurut Taufik, sudah ada dua parpol yang bersedia mendukung pencalonan Sandiaga.

Keduanya adalah Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa. Jumlah kursi Gerindra, Demokrat, dan PKB di DPRD DKI telah mencukupi untuk mengusung Sandiaga dengan pasangannya pada Pilkada DKI Jakarta.

"Sudah beres ini satu 'kereta', Gerindra, PKB, dan Demokrat. Ini bocoran nih, kemarin gua baru pertemuan di Hotel Gran Melia dan mereka sepakat," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (24/8/2016).

(Baca juga: Ketika Taufik Memuji Saefullah dan Sylviana Murni)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com