Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Ahli Minta Pengacara Jessica Tidak Menggunakan Bahasa yang Bikin Pusing

Kompas.com - 25/08/2016, 12:23 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saksi ahli toksikologi forensik, I Made Agus Gelgel Wirasuta, menjelaskan soal kandungan sianida dalam sidang lanjutan mengadili Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).

Made mengungkapkan bagaimana dia memeriksa dan akhirnya menemukan zat natrium sianida di dalam tubuh korban Wayan Mirna Salihin.

"Cara saya menemukan sianida adalah dengan merekonstruksi dan mencari tahu zat apa saja yang masuk ke dalam tubuh korban. Dari hasil pemeriksaan itu, saya menyimpulkan, memang betul ada sianida," kata Made di hadapan majelis hakim.

Made merekonstruksi dengan melihat proses penetralan reaksi kimia dan sejumlah metode lain untuk mengetahui zat apa saja yang ada di dalam lambung Mirna. Proses rekonstruksi dilakukan juga berdasarkan berapa banyak es kopi vietnam yang sebelumnya diminum oleh Mirna di Kafe Olivier.

Setelah Made memaparkan temuannya, kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan, menanyakan dari mana Made tahu ada sianida tanpa melihat langsung ada yang menaruhnya. Otto juga membandingkan Hani, saksi kasus pembunuhan Mirna, yang dalam BAP (berita acara pemeriksaan) disebut ikut minum es kopi vietnam Mirna, tetapi tidak meninggal.

"Dari mana Saudara tahu kalau orang sekali sedot itu terminum 20 mililiter? Lalu, kalau dari yang terminum itu ada kandungan sianida sekian, kenapa Hani tidak meninggal juga?" tanya Otto.

Made langsung merasa keberatan karena penjelasannya tadi hanya berfokus pada pemeriksaan dan rekonstruksi temuan sianida terhadap tubuh Mirna.

"Pengacara tolong jangan pakai bahasa yang bikin pusing, to the point saja. Seperti yang saya bilang tadi, saya tahu ada sianida di sana dari proses rekonstruksi yang saya lakukan. Ada reaksi kimia yang menunjukkan ciri-ciri zat sianida," ujar Made.

Otto masih mempertanyakan parameter apa yang dipakai Made sebagai ahli toksikologi forensik dalam menentukan ada sianida atau tidak.

Made pun kembali menjelaskan bagaimana sifat sianida jika masuk ke dalam tubuh, termasuk tentang zat sianida yang masuk dalam peredaran darah cepat sekali hilang.

Kompas TV Ini Aktivitas Jessica di Olivier yang Terekam CCTV
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com