JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kalibata City kembali mendatangi kantor pengelola apartemen tersebut terkait masalah kenaikan tarif air. Pada pertemuan pagi ini penjagaan dari petugas keamanan dari pihak pengelola cukup ketat.
Pantauan Kompas.com, Senin (29/8/2016) pagi, warga mulai berkumpul di depan kantor pengelola Kalibata City di lantai dasar parkiran mobil di Tower Herbras. Kedatangan warga langsung disambut puluhan petugas keamanan apartemen.
Para petugas membentuk tiga lapis barikade di depan pintu masuk. Jumlahnya diperkirakan hampir 30 orang.
Sementara warga yang datang ke pertemuan masalah penarikan tarif air itu kebanyakan wanita, dan jumlahnya lebih sedikit meski masih terus berdatangan. Ada pula yang sembari membawa anaknya yang masih kecil.
"Banyakan dia (petugas keamanan) dari pada kita," celetuk salah satu warga Kalibata City, di lokasi, Senin pagi.
Aenudin (29) penghuni Tower Nusa Indah mengatakan, pertemuan dengan pengelola pada hari ini intinya mengenai penolakan tarif tambahan yang diminta pengelola.
"Sementara kita menolak bayar biaya tambahan air yang diminta pengelola," ujar Aenudin.
Warga Kalibata City tiba-tiba mendapat tagihan biaya tambahan selama periode 20 bulan. Alasan pengelola, kata dia, karena masalah kelangkaan air mulai Juli 2015-Juli 2016.
"Mereka bahasanya uang IPL habis terpaksa menagih uang kelangkaan ini. Padahal Palyja sudah mengatakan kelangkaan air hanya satu bulan saja (sejak Lebaran 2016)," ujar Aenudin.
Beberapa utusan warga telah masuk menemui pengelola Kalibata City. Pertemuan tersebut dilakukan secara tertutup.
Selain petugas keamanan apartemen, aparat Polsek Pancoran juga turun mengawal pertemuan kedua pihak tersebut.