Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal September, Masuk Monas Gunakan "E-Ticketing"

Kompas.com - 30/08/2016, 20:15 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kantor Pengelola Kawasan Monas, Jakarta Pusat, akan menggunakan e-ticketing untuk masuk Tugu Monas. Pengelola sudah memasang beberapa spanduk pemberitahuan penggunaan e-ticketing itu di beberapa titik di Kawasan Monas.

Dalam spanduk tersebut tertulis, "Monumen Nasional Mulai 30 Agustus 2016 full e-ticketing menggunakan kartu JakCard".

Namun, Humas Kantor Pengelola Kawasan Monas Nursamin mengatakan, e-ticketing baru direncanakan diterapkan awal September 2016. Pengelola masih menyiapkan hal-hal teknis dan non-teknis.

"Untuk hal yang baru kan kita sosialisasi dulu ke masyarakat supaya enggak kaget. Kami sih berharapnya awal September sudah bisa langsung," ujar Nursamin kepada Kompas.com di Kawasan Monas, Selasa (30/8/2016).

Pantauan Kompas.com, gate masuk untuk e-ticketing itu sudah dipasang. Di pintu masuk menuju cawan, tampak ada tiga gate yang ditandai untuk anak-anak, dewasa, dan mahasiswa.

Tiga gate itu dibedakan sebab harga tiket masuk untuk anak-anak, dewasa, dan mahasiswa berbeda. Nursamin menuturkan, saat diterapkan nantinya, kartu yang bisa digunakan baru JakCard dari Bank DKI.

"Karena ini CSR (Corporate Social Responsibility) yang memberikan alatnya Bank DKI, sementara baru JakCard aja," kata dia.

Bagi pengunjung yang belum memiliki JakCard, pengelola akan menyiapkan kartu perdana yang dapat dibeli di loket masuk menuju Tugu Monas. Selain itu, pengelola juga menyediakan untuk isi ulang bagi pengunjung yang telah memiliki JakCard.

"Kemarin informasi dari petugas Bank DKI-nya nominalnya ada yang saldonya Rp 20.000, ada yang Rp 50.000. Perdananya Rp 10.000," ucap Nursamin.

Nursamin menyebut, tiket masuk menggunakan e-ticketing hanya diberlakukan untuk masuk perorangan. Sementara untuk pengunjung rombongan masih menggunakan tiket manual.

"Kalau pelayanan rombongan kan berbeda, tetap manual dengan nota. Jadi, JakCard hanya untuk perorangan aja karena belum ter-backup untuk sistemnya untuk rombongan karena menyangkut diskon juga," tutur Nursamin.

Kompas TV Berburu Pokemon dari Monas Hingga Makodim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com