JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebut, kasus yang serupa dengan kisah Ilyas Karim pernah terjadi saat ia masih menjabat sebagai Wali Kota Blitar. Saat itu, ia menyebut ada seseorang yang datang kepadanya dan mengaku sebagai Supriyadi, komandan Peta pada masa perjuangan kemerdekaan 1945.
"Padahal, Supriyadi kan sudah menghilang. Namun, tiba-tiba ada Supriyadi dari Semarang. Gegerlah itu," ujar Djarot di Balai Kota, Selasa (6/9/2016).
Ilyas Karim adalah warga korban penggusuran Rawajati yang belakangan marak dibicarakan. Penyebabnya, ada informasi bahwa dia adalah salah satu pengibar bendera pusaka saat proklamasi kemerdekaan RI.
Menurut Djarot, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mengecek ke bagian pencatatan sejarah TNI Angkatan Darat. Hasilnya, menurut dokumentasi, Ilyas tidak termasuk sebagai pengibar bendera pusaka.
"Bahwa yang mengibarkan bendera itu dua, namanya Abdul Latif dan Suhud. Jangan dong membelokkan. Mungkin memang beliau (Ilyas) pejuang ya; tetapi kalau pengibar bendera, jangan," ujar Djarot. (Baca: Setelah Menelusuri, Djarot Pastikan Ilyas Karim Bukan Pengibar Bendera Pertama)