Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Patologi Sebut Ada Kemungkinan Mirna Tewas karena Sakit Jantung

Kompas.com - 06/09/2016, 15:09 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ahli patologi forensik asal Brisbane, Australia, Profesor Beng Beng Ong, menilai bahwa kematian Wayan Mirna Salihin belum tentu karena keracunan sianida. Ia pun menduga Mirna bisa saja meninggal karena sakit jantung.

Ong menyampaikan hal tersebut saat menjadi saksi meringankan bagi terdakwa kasus dugaan pembunuhan Mirna, Jessica Kumala Wongso, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (5/9/2016) hingga Selasa (6/9/2016) dini hari.

"Secara keseluruhan, tidak dapat disimpulkan korban meninggal akibat keracunan sianida karena pada pemeriksaan toksikologi di sebagian besar organ tubuh negatif mengandung sianida. Karena itu, kita tidak dapat mengesampingkan kemungkinan penyebab kematian secara alami, salah satunya sakit jantung," kata Ong di hadapan majelis hakim.

(Baca juga: Ahli yang Dihadirkan Kuasa Hukum Jessica Ditahan Imigrasi)

Menurut Ong, kematian secara alami bisa disebabkan oleh banyak hal. Ditambah lagi, ketika usia korban terhitung masih muda, kematian secara alami lebih mungkin terjadi. 

"Artinya, kematian secara alami ini paling umum berkaitan dengan jantung. Selain itu, bisa juga kelainan genetis yang merupakan bawaan atau turunan dari korban tersebut," tutur Ong.

Meski begitu, dalam hal kematian Mirna, Ong memastikan bahwa penyebabnya tidak dapat dicari tahu.

(Baca juga: Saksi dari Jessica Sebut Kejang-kejang sebagai Salah Satu Gejala Keracunan Sianida)

Peluang menelusuri penyebab kematian Mirna hilang karena sampai saat ini tidak ada pemeriksaan pasca-kematian atau otopsi yang dilakukan terhadap jenazahnya.

Sementara itu, soal temuan sianida di sampel lambung Mirna sebanyak 0,2 miligram per liter, ia menilai sianida itu bisa jadi timbul sebagai reaksi kimia dari perubahan pasca-kematian atau postmortem change.

Dengan demikian, lanjut dia, tidak kuat bukti medis untuk menyimpulkan bahwa kematian Mirna disebabkan keracunan sianida.

Dalam kasus ini, Mirna meninggal setelah meminum es kopi vietnam yang dipesan oleh Jessica Kumala Wongso di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016).

 

Jessica menjadi terdakwa kasus tersebut. JPU mendakwa Jessica dengan dakwaan tunggal, yakni Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

Kompas TV Hadir di Persidangan, Ibu Jessica Wongso Menangis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com