Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Lumba-lumba Muncul di Laut Jakarta...

Kompas.com - 08/09/2016, 07:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua lumba-lumba tampak lincah keluar masuk di dalam air. Mamalia laut itu mengiringi kapal dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta melintasi perairan laut Jakarta, tepatnya di daerah Kabupaten Kepulauan Seribu.

Ahmad, pengawas dari Suku Dinas Kebersihan Kepulauan Seribu, mengungkapkan, lumba-lumba itu ditemukan oleh petugas kebersihan laut pada Selasa (6/9/2016) kemarin.

Kehadiran lumba-lumba itu menjadi menarik perhatian pegawai Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Dari atas Kapal Catamaran, mereka langsung mengabadikan lewat rekaman. Ahmad bercerita, kehadiran lumba-lumba di perairan laut Jakarta bukan satu atau dua kali.

"Sudah sejak empat bulan ini sering terlihat lumba-lumba," kata Ahmad saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Rabu (7/9/2016).

 

Menurut Ahmad cukup sulit menemukan lumba-lumba dalam kondisi air kotor. Bila dalam keadaan air kotor, lumba-lumba akan berada di bawah. Ekosistem laut juga harus bagus.

Selain itu, air laut juga harus tenang. Di laut Jakarta, ada beberapa titik yang kerap muncul lumba-lumba.

Ahmad menceritakan, bila cuaca mendukung, masyarakat dari Dermaga Kedaung Angke menuju Pulau Harapan bisa melihat lumba-lumba di perjalanannya. Titik lainnya adalah antara Pulau Pramuka dan Pulau Harapan.

"Kalau beruntung, Insya Allah akan ketemu," kata Ahmad.

Kontribusi petugas kebersihan

Kemunculan kawanan lumba-lumba ini tak lepas dari kerja keras Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Petugas kebersihan membuat air laut Jakarta menjadi lebih bersih dan disukai lumba-lumba.

Kondisi ini lebih baik dari beberapa tahun silam saat lumba-lumba jarang muncul di laut Jakarta. Menurut Ahmad, ia dan petugas lainnya berusaha membuat laut Jakarta bersih dari sampah. Salah satunya dengan bekerja setiap hari sejak pukul 08.00 hingga 16.00.

Mereka mengangkut sampah menggunakan enam kapal Catamaran. Sampah-sampah itu biasanya bersumber dari muara kali.

Ahmad tak bisa menyebutkan berapa banyak sampah yang diangkut setiap hari. Namun, Ahmad bercerita, sampah di laut Jakarta biasanya banyak datang dari daerah Tangerang dan Karawaang.

"Kalau muara kali di Jakarta kan sudah disaring, jadi lebih sedikit sampahnya," ucap Ahmad.

Kompas TV Dinas Kebersihan DKI Operasikan 11 Alat Berat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com