Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancam Berpaling dari Sandiaga, PKB Pertimbangkan Dukung Yusril

Kompas.com - 09/09/2016, 15:20 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berencana mencabut dukungannya terhadap kandidat bakal calon gubernur dari Gerindra, Sandiaga Uno.

Mereka mulai mempertimbangkan untuk mengalihkan dukungannya kepada pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra.

"Bisa Yusril. Kami masih melihat Yusril," kata Wakil Ketua DPW PKB DKI Jakarta Abdul Azis saat dihubungi, Jumat (9/9/2016).

(Baca juga: PKB Ancam Cabut Dukungannya jika Sandiaga Pilih Wakil dari PKS)

Opsi untuk menarik dukungan terhadap Sandiaga akan dilakukan PKB jika Sandiaga lebih memilih wakil dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Seperti diberitakan, PKS baru saja menyodorkan nama salah satu kadernya, Mardani Ali Sera, kepada Gerindra untuk dipertimbangkan sebagai bakal calon wakil gubernur pendamping Sandiaga.

Bahkan Gerindra sudah menyatakan segera mengadakan fit and proper test terhadap Mardani.

Terkait hal itu, Azis mengatakan, pihaknya belum pernah diajak Gerindra untuk berkomunikasi.

"PKB sebagai pendukung Sandiaga, kami belum pernah diajak bicara mengenai cawagubnya dari PKS," kata Azis.

Beberapa waktu lalu, PKB mendeklarasikan dukungannya untuk Sandiaga. Setelah itu, pengurus Gerindra dan PKB bersama-sama mengadakan fit and proper test terhadap calon wakil Sandiaga.

Ada dua orang yang ikut dalam tes itu. Keduanya sama-sama birokrat Pemprov DKI, yakni Sekretaris Daerah Saefullah serta Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni.

Meski bukan kadernya, sampai sejauh ini PKB tampak tak keberatan dengan nama Saefullah dan Sylviana.

(Baca juga: PKS Klaim Kantongi Lampu Hijau dari Prabowo untuk Usung Sandiaga-Mardani)

Sampai akhirnya, muncul kabar bahwa PKS tengah menyodorkan nama Mardani Ali Sera kepada Gerindra.

Di DPRD DKI, Gerindra memiliki 15 kursi, PKS 11 kursi, dan PKB 6 kursi. Adapun jumlah minimum kursi untuk partai atau gabungan partai yang ingin mengusung pasangan cagub dan cawagub adalah 22 kursi.

Kompas TV Sandiaga Dapat Dukungan dari PKB
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com