Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membersihkan Selokan Kotor Pun Perlu Menunggu Teguran Ahok

Kompas.com - 20/09/2016, 09:23 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyoroti tergenangnya kompleks perumahan menteri dan pejabat negara di Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut pada akhir pekan lalu.

Ia menegur keras Lurah Kuningan Timur atas munculnya genangan. Genangan yang muncul di Jalan Denpasar terpantau akibat banyaknya sampah di selokan.

Menurut Ahok, selokan harusnya tak dipenuhi sampah jika Lurah Kuningan Timur peduli terhadap kondisi wilayahnya.

"Jadi, kalau kasus kayak gini berarti lurahnya yang enggak benar kerjanya. Kan lurah estate manager. Setiap hujan kami sudah ada PPSU tungguin, ada tata air, tiap hujan kan harusnya dia tahu mana yang tergenang," kata dia di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (19/9/2016).

Ahok mengaku sudah pernah memperingatkan Lurah Kuningan Timur saat tergenangnya ruas Jalan Gatot Subroto di wilayah Kuningan Timur beberapa pekan silam. Sama seperti di Jalan Denpasar, ia menyebut tergenangnya Jalan Gatot Subroto merupakan dampak dari kotornya selokan.

"Masa sih saluran di sekitar Gatot Subroto bisa banjir. Yang kayak gitu-gitu kan mesti turun kan. Kami sudah ngingetin lurahnya," ucap Ahok.

Ahok menegaskan, para lurah sudah seharusnya lebih proaktif mengawasi wilayahnya. Salah satunya rutin mengecek kondisi selokan dengan tujuan mencegah genangan.

Ia menekankan, tidak boleh lagi muncul genangan di jalan raya saat hujan, walaupun hanya sebentar.

"Masa selalu alasannya 2 jam surut, Pak. Mana ada 2 jam surut. Jakarta 10 menit juga enggak boleh tergenang," kata dia.

Menurut Ahok, saat ini masih banyak lurah yang menoleransi munculnya genangan dengan alasan munculnya hanya sebentar dan cepat surut.

"Makanya, saya enggak mau dengar sudah surut 45 menit," ujar Ahok.

Saat dikonfirmasi, Lurah Kuningan Timur, Maulani, mengatakan, pihaknya tengah membuat tujuh tali air baru di titik-titik yang sering tergenang di Jalan Denpasar, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Ia mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan pembobolan empat tali air baru. Diperkirakan, besok tiga lainnya dirampungkan.

"Memang di situ tali airnya yang ada banyak sampah daun, plastik, sama lumpur, kami bersihkan dan kami buat tali air baru," kata Maulani kepada Kompas.com.

Seperti Jalan Denpasar, Maulani mengatakan, Gatot Subroto juga mengalami masalah yang sama, yaitu tali air yang mampet. Ia mengaku tiap hari ada 47 petugas PPSU yang dibagi ke dalam empat zona untuk membereskan tali air. Empat zona itu adalah Gatot Subroto, Dr Satrio, Denpasar, dan Rasuna Said.

"Setiap hari kami bersihkan. Cuma kemarin waktu hujan deras kan banyak juga sampah sama lumpur terbawa," kata Maulani.

Sabtu (17/9/2016) malam, Jalan Denpasar sempat tergenang setelah diguyur hujan deras selama sekitar 30 menit. Selokan di jalan tersebut tampak dipenuhi air dan terus meninggi sampai akhirnya menggenangi jalan. Padahal, sebelum hujan, selokan di Jalan Denpasar masih kering.

Keringnya selokan juga disertai dengan banyaknya sampah. Beberapa kali terlihat tikus-tikus got yang tiba-tiba muncul dari tumpukan sampah itu.

Kompas TV Hati-hati, Hujan Deras Guyur Jakarta!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com