Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Hormati jika PDI-P Akhirnya Mengusung Ahok pada Pilkada DKI

Kompas.com - 20/09/2016, 14:14 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera DKI Jakarta Syakir Purnomo menghargai apapun keputusan PDI Perjuangan terkait figur yang akan diusung pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Syakir mengatakan hal itu setelah mendengar kuatnya sinyal PDI-P akan mengusung petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

"Tadi juga saya sempat komunikasi dengan salah satu pimpinan di DPP PDI-P. Saya tanya, mohon maaf mau konfirmasi mengenai kabar ini seperti apa, katanya sampai sekarang belum ada keputusan. Ya enggak apa-apa, kami menghargai," ujar Syakir ketika dihubungi, Selasa (20/9/2016).

Syakir mengaku mendengar kabar kuatnya arah dukungan PDI-P kepada pasangan petahana.

"PKS dan saya yakin partai lain juga menghargai keputusan politik PDI-P, silakan saja," ujar Syakir.

Syakir berharap pelaksanaan Pilkada DKI 2017 berjalan dengan baik. Ia juga ingin komunikasi antar partai tetap terjaga meski mendukung pasangan calon yang berbeda.

PKS memiliki 10 kursi di DPRD DKI Jakarta. PKS sudah mengusulkan untuk memasangkan Sandiaga Uno dari Partai Gerindra dengan kadernya, Mardani Ali Sera. Pasangan Sandiaga-Mardani bisa diusung dengan koalisi Gerindra dan PKS.

Partai Gerindra memiliki 15 kursi di DPRD DKI. Jika dijumlah, kedua partai ini memiliki 25 kursi. Adapun, syarat minimal kursi untuk mengusung calon adalah 22 kursi.

Kompas TV Ahok Tanggapi Santai Elektabilitasnya Turun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com