JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana haru menyelimuti ruang penyidik unit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Rabu (21/9/2016). Sebab, di ruangan tersebut diselenggarakan akad nikah antara Muhammad Harudin (20) dan Marlena.
Pasangan kekasih itu terpaksa menikah di kantor polisi lantaran Harudin kini ditahan karena kasus pencurian motor. Meski harus menikah di kantor polisi, proses akad tetap berlangsung khusyuk dan haru.
Kedua mempelai dan pihak keluarga tak kuasa menahan air mata ketika para saksi menyatakan pernikahan tersebut sudah sah.
Sebelum menikah, Harudin dan Marlena sudah berpacaran selama dua tahun dan memiliki rencana menikah sebelum Harudin ditangkap polisi pada 18 Agustus 2016.
"Pernikahan ini atas permintaan dari pihak keluarga perempuan karena Marlena sudah mengandung empat bulan. Kami sebagai penyidik hanya memfasilitasi saja," ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto, Rabu.
Budi mengungkapkan, izin menikah di kantornya diberikan karena alasan kemanusiaan. Pernikahan itu dihadiri penghulu dari Pelindung Jaya, Kecamatan Gunung Pelindung, Lampung Timur, keluarga kedua mempelai, Kepala Desa Pelindung Jaya, dan aparat kepolisian.
Meski tak dicatatkan di buku nikah, Harudin tampak tegang saat melakukan ijab kabul. Proses ijab kabul tersebut sempat diulang karena Harudin terbata-bata.
Setelah para saksi menyatakan pernikahan itu sah, tampak Harudin dan Marlena tak kuat membendung air matanya. Melihat hal itu, pihak keluarga juga ikut menitikkan air mata.
Apalagi saat kedua pasangan itu mencium tangan kedua orangtuanya. Harudin sempat memeluk ibunya sambil meminta maaf.
"Maafin saya Bu, saya sudah banyak dosa selama ini," ucap Harudin sambil menangis.
Kepala Desa Pelindung Jaya, Kecamatan Gunung Pelindung, Lampung Timur, Wahab, mengatakan pihak keluarga menyewa mobil untuk berangkat dari Lampung Timur ke Jakarta. Mereka rela menempuh perjalanan jauh demi menyaksikan kedua pasangan tersebut menikah.
"Kami berangkat dari jam 21.00 WIB dan baru sampai Jakarta pukul 07.00 WIB," ujar Wahab.
Dalam kesempatan itu, Wahab sempat memberikan nasihat kepada Harudin dan Marlena. Ia meminta kedua pasangan itu ikhlas menjalani kehidupan selanjutnya.
"Ini bukan tempat yang tidak mulia, karena pernikahan ini sudah ditentukan Allah. Di mana pun tempat pernikahan akan dimuliakan," kata Wahab.
Ia berharap setelah ini Harudin bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
(Baca: Manfaatkan Balapan Liar untuk Jual Motor Curian, 5 Pria Ditangkap)
Harudin ditangkap polisi dengan empat orang kawannya, yakni Doni Irawan (23), Kaharudin alias Kahar (22), Sulkifli alias Sul (19), dan Jahri Yusup (27). Ia ditangkap saat melakukan transaksi jual beli motor hasil curian di arena balap liar di kawasan Cakung, Jakarta Timur.
Komplotan Harudin sempat mencuri sepeda motor milik salah satu anggota TNI di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat saat sedang parkir di sebuah rumah makan pada 17 Agustus 2016 lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.