Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahagianya Ahok Saat Menangkap Ikan Kerapu di Kepulauan Seribu

Kompas.com - 27/09/2016, 13:36 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terlihat senang dengan aktivitasnya di Kepulauan Seribu, Selasa (27/9/2016).

Apalagi, ketika dia harus ikut memanen ikan kerapu di salah satu tambak warga yang mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Matahari di Kepulauan Seribu bersinar terik. Kacamata yang dikenakan Basuki pun otomatis berubah warna menjadi hitam. 

(Baca juga: Di Kepulauan Seribu, Ahok Kembali Sampaikan ke Warga "Jangan Pilih Saya")

Meski cuaca panas, pria yang dikenal dengan nama Ahok itu terlihat bersemangat meniti pijakan kecil di sekitar keramba untuk bisa menangkap ikan kerapu dengan jaring yang dia bawa.

Dia mendapat beberapa ikan ketika itu. Dengan perlahan, Ahok berjalan ke arah rumah kecil yang ada di dekat tambak.

Kemudian ia meletakan ikan tangkapannya di sebuah kotak.

"Wah langsung Rp 2 juta dapat nih Pak harganya. Waduh, saya senang banget nih. Ingat kampung saya nih," ujar dia.

Ahok tampak berbincang dengan pemilik tambak. Dia mengatakan bahwa pola kerjasama Pemprov DKI dengan pemilik tambak sangat menguntungkan pemilik.

Komposisi bagi hasil adalah 80 berbanding 20. Warga mendapatkan 80 persen keuntungan, sedangkan Pemprov DKI mendapatkan 20 persen.

Ahok mengatakan, 20 persen yang didapat Pemprov DKI juga untuk warga Kepulauan Seribu.

Nantinya, jika sudah banyak warga yang melakukan budidaya dengan bekerja sama dengan Pemprov DKI, Pemprov akan membentuk koperasi.

Sambil mengobrol dengan pemilik tambak, sesekali Ahok mengangkat ikan kerapu tangkapannya. Ahok tampak takjub dengan bobot ikan yang dia tangkap.

"Ini satu ekor bisa Rp 300.000 loh. Kalau dijual restoran yang sudah matang bisa jutaan ini," ujar Ahok.

(Baca juga: Ahok Akan Bubarkan Kabupaten Kepulauan Seribu dan Jadikan Kecamatan, jika...)

Tak lama kemudian, ikan yang dipegang Ahok lepas dari genggaman. Ikan itu masuk kembali ke kotak berisi air.

Air dalam kolam kecil itu terlihat mengenai pakaian Ahok. Meski seragamnya sudah basah, Ahok kembali mencoba untuk mengangkat ikan itu lagi.

Namun, ikan itu lagi-lagi lepas dari genggamannya.

"Waduh, belum makan ikan eh sudah dihajar duri ikan duluan," ujar Ahok.

Ternyata, jari tangannya terluka terkena duri ikan yang dia angkat. Ajudannya pun membawakan Ahok plester dan tisue.

"Enggak apa-apa itu, Pak. Sembuh itu, Pak," kata pemilik tambak kepada Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com