Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Teman Ahok" dan Strategi Menggaet Pemilih Muda

Kompas.com - 03/10/2016, 08:29 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kelompok relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama, "Teman Ahok", kembali menggaungkan pemenangan Basuki atau Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Teman Ahok meluncurkan website serta koleksi merchandise baru pada Sabtu (1/10/2017).

Pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, menyampaikan bahwa mereka akan membangun solidaritas relawan yang lebih besar dari sebelumnya. Jika sebelumnya mereka membutuhkan KTP untuk bisa mengusung Ahok, kini mereka membutuhkan setidaknya 13.000 relawan untuk menjaga seluruh TPS di Jakarta.

Teman Ahok tetap akan mengandalkan pemilih muda untuk memenangkan Ahok yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI. Gaya kampanye untuk menggaet pemilih muda ini berbeda dari panggung kampanye yang sarat hiburan.

Amalia mengatakan, kampanye akan bertumpu pada fakta dan data, serta ajakan untuk menjadi warga yang baik.

"Kami mau merepresentasikan Pak Ahok, membentuk warga kota yang baik. Mau gimana bagus Jakarta akan sama aja kalau kebanyakan warga berpangku tangan," kata Amalia, di markas Teman Ahok, Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu (1/10/2016).

Peran relawan

Politisi Partai Golkar yang menjadi tim pemenangan Ahok-Djarot, Nusron Wahid, mengakui kekuatan Teman Ahok sangat dibutuhkan untuk pemenangan. Ia menyamakan Teman Ahok seperti 'people action committee' di Amerika Serikat.

"Parpol saat ini masih supremasi elite, bukan rakyat. Nah Teman Ahok ini muncul melululantahkan perpolitikan. PDI-P yang angkuh seperti itu, mau enggak mau (sampai) tunduk menerima Ahok," kata Nusron.

Nusron menyebut Partai Golkar, PDI-P, Nasdem, dan Hanura, sebagai pengusung Ahok-Djarot hanyalah kendaraan politik. Kemenangan pada Pilkada DKI ia nilai akan dikendalikan oleh supremasi rakyat, yang menurutnya dapat digerakkan oleh relawan.

"Relawan menggarap masyarakat, karena tidak semua masyarakat kesentuh oleh mesin parpol," ujar Nusron.

Pemilih potensial

Adapun Pendiri lembaga survei Cyrus Network, Hasan Nasbi Batupahat, memberi masukan mengenai gaya kampanye modern. Ia menyebut kegiatan bakal calon gubernur yang lari dan gerak jalan bersama warga tidak akan menyampaikan pesan politik apapun terhadap pemilih.

Namun, kampanye sederhana seperti berkendara dengan baik atau tidak membuang sampah sembarangan, dinilai Hasan akan lebih efektif merebut hati pemilih.

"Jangan hanya sekadar koar-koar pilih, dukung, tapi juga ajak untuk berubah jadi warga kota yang baik," kata Hasan.

Soal data, Hasan juga mengaku memegang data bahwa terdapat hingga 40 persen pemilih yang tidak akan memilih Ahok sampai kapanpun. Di depan para relawan, Hasan pun menyampaikan bahwa jika menang, Ahok hanya akan menang tipis, maksimal 60 persen karena adanya warga yang ia sebut masuk dalam kategori anti-Ahok garis keras.

Pemilih muda, kata Hasan, merupakan pemilih potensial untuk Ahok-Djarot.

"Yang muda bisa digoyang karena enggak punya dendam dengan masa lalu, saya kira mereka masih bisa digoyang dengan peran anak muda. Kalau yang tua sudah kental darahnya," katanya.

Kompas TV Ahok Tetap Libatkan Teman Ahok saat Kampanye
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Megapolitan
Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Megapolitan
PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

Megapolitan
Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Megapolitan
Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Megapolitan
Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Megapolitan
Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Megapolitan
Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Megapolitan
Terkait Permasalahan Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Terkait Permasalahan Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Megapolitan
Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Megapolitan
Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Megapolitan
Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com