Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Komplotan Begal dengan Modus Memepet Korban di Jalan

Kompas.com - 11/10/2016, 21:08 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengamankan tiga pelaku komplotan begal yang beraksi di Bekasi dan Cikarang, Jawa Barat.

Ketiga pelaku berinisial AA (39), R (44), dan N (32) berkali-kali merampok motor dengan berbagai modus. Ketiganya ditembak karena melawan saat ditangkap.

Kasubdit Ranmor Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Andi Adnan mengungkapkan modusnya antara lain memepet korbannya, dan menendangnya sebelum membegal motor korban. Para pelaku bahkan tak segan menggunakan senjata tajam untuk menakut-nakuti korbannya.

"Modusnya mulai dengan cara memepet korban pada malam hari sambil menodongkan arit, juga minta diantar ke tempat balapan liar dengan iming-iming uang Rp 100 ribu," kata Andi di Polda Metro Jaya, Selasa (11/10/2016).

Selain itu, pelaku juga sering mengaku sebagai anggota kepolisian untuk menjebak dan mengintimidasi korbannya.

Korban pelajar

Kanit IV Subdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Ade Rosa mengatakan kebanyakan korban adalah pelajar. Mereka mengelabui korban dengan cara menuduh korban sebagai pelaku pembacokan sanak saudaranya.

"Korban yang semester 1 atas nama Abi itu sempet dikalungin celurit. Pelaku bilang, 'Kamu bacok saudara saya? Saya dari buser'. Pelaku bilang korban memiliki ciri yang sama dengan pelaku yang membacok sodaranya," kata Ade. (Baca: 4 Remaja Pelaku Begal di Jalan Raya Bogor Ditangkap)

Untuk meyakinkan korban dengan modus ini, pelaku berpura-pura menelepon kawannya yang berlagak sebagai Kapolsek. Jika melawan, para pelaku melukai korban dengan arit.

"Korban dipaksa turun di tempat gelap, lalu motor langsung dibawa oleh pelaku. Kalau korban melawan dia gunakan senjata tajam jenis arit untuk melukai korbanya," kata Ade.

Kini, para pelaku dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian, Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan, dan Pasal 378 KUHP tentang Penggelapan dan Penipuan. Mereka terancam hukuman minimal 4 tahun penjara dan maksimal 9 tahun penjara.

Kompas TV Pelaku Begal Ini Lolos saat Ditangkap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com