Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden PKS Berharap Penantang Petahana Bersatu jika Masuk Putaran Kedua

Kompas.com - 12/10/2016, 06:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman berharap pasangan calon penantang petahana menang pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Jika tidak menang pada putara pertama, ia berharap kemenangan itu terjadi pada putaran kedua.

Adapun pasangan penantang petahana dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dari "Koalisi Cikeas" dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung PKS dan Gerindra.

Menurut Sohibul, partai-partai pendukung dua pasangan calon itu sebenarnya hampir mencapai kesepakatan bergabung sehingga pilkada awalnya direncanakan head to head.

Bahkan, para pimpinan partai tersebut sudah membangun komunikasi yang intensif.

(Baca juga: Prabowo: Kalau Anies Makan Nasi Goreng di Hambalang, Pasti Dia Sayang sama Saya)

Namun, lanjut dia, karena tidak mencapai kesepakatan, akhirnya harus direlakan menjadi tiga pasangan calon.

"Sehingga nanti pada putaran kedua, kalau-lah di antara yang sudah membangun komunikasi ini nanti salah satu tidak masuk putaran kedua, maka kita berharap kita bisa bersatu di putaran kedua," kata Sohibul.

Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya di rapat Pleno ke-4 Tim Pemenangan Anies-Sandiaga, di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Selasa (11/10/2016) malam.

Oleh sebab itu, Sohibul mengajak pendukung Anies-Sandiaga tidak melakukan permusuhan dalam pilkada, termasuk kepada calon petahana.

"Kepada petahana pun kita tidak melakukan permusuhan, apalagi kepada challenger, sama-sama challenger dengan kita," ujar dia.

Sohibul mengajak pendukungnya menjalani spirit politik adiluhung. Ia melarang pendukung yang menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada.

Ia juga berharap, kampanye yang digelar pasangan Anies-Sandiaga berjalan baik.

(Baca juga: PKS Gagas "Gerakan Lima Puluh Ribu" untuk Dana Kampanye Anies-Sandiaga)

Sohibul meminjam analogi yang diberikan Wapres Jusuf Kalla kepadanya soal politik. 

Politik menurut JK, kata Sohibul, seperti permainan bola pingpong. Kalau bola masuk ke pihak lawan, maka pihaknya mendapat poin.

Begitupun kalau lawan ceroboh, bola tidak masuk, pihaknya juga yang dapat poin.

Oleh karena itu, ia menilai lebih baik mencegah agar tidak ada lemparan bola yang buruk sehingga menjadi poin bagi lawan.

"Justru kita berharap lawan menciptakan bola-bola tidak bagus supaya ada poin untuk kita," ujar Sohibul.

Kompas TV Anies Baswedan Dengarkan Keluhan Kader Wanita PKS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com