Agus-Sylviana
Pasangan bakal cagub-cawagub Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni menyoroti pendidikan di Ibu Kota sebagai satu dari tujuh masalah utama.
Dalam visi-misinya, Agus-Sylviana menulis, “Dalam soal pendidikan, meski secara umum pemerintah sudah mencanangkan program wajib belajar 12 tahun, namun persoalan akses dan kualitas pendidikan masih terus menjadi masalah yang menghantui Jakarta.”
Untuk menyelesaikan permasalahan itu, Agus-Sylviana mengategorikan pendidikan dalam beberapa program aksi. Mereka selalu menyebut pendidikan berdampingan dengan kesehatan.
Pertama, dalam “program aksi untuk mewujudkan Jakarta yang adil” disebutkan dalam poin b dan I sebagai berikut.
b. Perbaikan akses anak dan perempuan terhadap fasilitas kesehatan, pendidikan, dan fasilitas publik.
i. Peningkatan akses khususnya masyarakat Kepulauan Seribu terhadap akses pendidikan, kesehatan, dan peluang sosial ekonomi.
Kedua, dalam program “program aksi untuk mewujudkan Jakarta yang sejahtera” tercantum dalam poin e dan f.
e. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan untuk mendukung pendidikan minimal 12 tahun.
f. Peningkatan kualitas tenaga pendidikan.
Anies-Sandiaga
Bakal pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menempatkan pembangunan sektor pendidikan sebagai salah satu misi mereka. Bidang pendidikan masuk ke dalam “Pilar 1: Pembangunan Manusia” yakni pembangunan SDM secara menyeluruh. Berikut uraian program tersebut.
1. Mengintegrasikan program KJP dan KJS dengan program KIP dan KIS.
2. Memastikan bahwa program KJP dan KJS yang sudah berlangsung lebih meningkat performanya.
3. Memberikan perhatian dan dukungan tidak hanya bagi pendidikan formal, namun juga informal, dengan mengembangkan dukungan Kartu Jakarta Pintar atau dukungan lainnya.
4. Penambahan jumlah guru, dosen, dan tenaga kerja medis untuk mendukung kebutuhan bidang pendidikan dan kesehatan.
5. Membantu menjaga kesehatan masyarakat dengan memperkuat program-program preventif (misal, “dokter masyarakat,” penyediaan fasilitas publik untuk berolahraga, akses pada makanan sehat).
6. Menjadikan DKI Jakarta wilayah yang ramah terhadap disabilitas, yaitu memberikan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.
Keramahan tersebut akan diwujudkan dalam aspek fasilitas umum dan pelayanan publik, termasuk dalam bidang pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, dan bidang lainnya yang terkait dengan kehidupan disabilitas.
7. Pemberian tunjangan dan fasilitas bagi penduduk usia lanjut yang membutuhkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.