Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Ahok Bicara Ruang Laktasi Ber-AC dan Minum Air Susu Nenek

Kompas.com - 22/10/2016, 12:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendapat sambutan meriah dari ibu-ibu di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Semper Barat, Jakarta Utara, saat berbicara tentang pentingnya keberadaan ruang laktasi.

Basuki atau yang akrab disapa Ahok itu menyebut tiap RPTRA wajib dilengkapi dengan ruang laktasi atau menyusui.

"Biar nyaman, menyusuinya di ruangan ber-AC. Kalau nyaman kan bayinya bisa tidur, otak bayinya juga tumbuh lebih bagus," kata Ahok disertai tepuk tangan warga, di RPTRA Semper Barat, Jakarta Utara, Sabtu (22/10/2016).

Dia menganjurkan ibu-ibu untuk memberikan ASI atau air susu ibu kepada anak bayinya. Sebab, lanjut dia, ASI merupakan susu terbaik yang juga anugerah dari Tuhan. Saat masih bayi, Ahok mengaku mendapat ASI dan air susu dari sang nenek.

"Saya minum ASI dan ASN, air susu nenek. Karena beda usia ibu dan nenek saya hanya sedikit. Saat ibu saya lahirin saya, nenek saya pun melahirkan paman saya," kata Ahok.

Beda usia Ahok dan pamannya hanya berjarak satu tahun. Ahok mengaku selalu minum air susu neneknya ketika bertandang ke rumah sang nenek. Paling tidak, kata dia, bayi harus diberi ASI hingga usia dua tahun. (Baca: Ahok: Perempuan Indonesia Jangan Tinggalkan ASI!)

"Jangan ganti ASI dengan susu formula, karena nanti anak jadi bebal karena minum air susu sapi. Apalagi dikasih susu kerbau, nanti kulitnya jadi tebal lho," kata Ahok tertawa.

Di RPTRA Semper Barat, terdapat sebuah ruang laktasi yang letaknya tak jauh dari ruang serbaguna. Ruangan itu berukuran sekitar 2 meter x 2 meter. Ruangan itu dilengkapi dengan pendingin udara dan sebuah boks bayi lengkap dengan bantal gulingnya.

Kemudian ada pula sebuah dispenser air dan meja kursi. Di bagian dindingnya, ditempel stiker berwarna-warni bergambar biota laut. (Baca: Ahok: Harusnya Tim Angket Panggil Nenek Gue, Kan Pemahaman Nenek Lu)

Kompas TV Mengenal Penyakit Kelainan Metabolisme Anak (Bag 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com