Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambil Terengah-engah, Sandiaga Ceritakan Pengalaman Lari di Jakarta Marathon

Kompas.com - 23/10/2016, 08:41 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama dua jam belari di Jakarta Marathon 2016, bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akhirnya mencapai garis finis di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (23/10/2016).

Nafas Sandiaga tampak terengah-engah seusai melewati garis finis. Keringatnya bercucuran dari atas kepala.

Tak lama kemudian, Sandiaga langsung menyapa awak media yang sudah lama menunggu kedatangannya.

Awak media juga langsung mengerubungi Sandiaga. Teman lari Sandiaga awalnya meminta agar tak langsung diwawancara. Namun Sandiaga mengelak. Ia memaksakan diri meski masih kuyup diguyur hujan dan nafas belum teratur setelah lari marathon 21 KM.

Bakal cawagub Anies ini mengatakan sudah hadir di tempat ini sejak pukul 05.00 WIB untuk ikut Jakarta Marathon 2015. Ia pun tak mempermasalahkan meskipun diguyur hujan saat berlari sejak pagi tadi.

"Ujan justru seru, justru enak. Dingin enak, seru banget," kata Sandiaga di Monas, Jakarta Pusat, Minggu.

Baca juga: Sandiaga Pastikan Ikuti Jakarta Marathon 2016 Tanpa Anies Baswedan

Meskipun sering berlari, Sandiaga tak masuk ke jajaran 100 pelari tercepat. Ia pun membantah alasan tak cepat karena sekalian menyapa warga atau tebar pesona jelang masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Nggak, nggak tebar pesona atau gimana, ini (teman Sandiaga) hasil personal base. Jadi saya ngikutin beliau. Karena beliau lagi mengejar rekor baru," kata Sandiaga.

Sandiaga menjadi satu-satunya bakal calon yang ikut dalam acara Jakarta Marathon 2016. Sedianya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan turut serta membuka acara itu, namun tak jadi.

Baca juga: Ahok Tak Ikut Lari, Djarot Akan Lepas Pelari di Jakarta Marathon 2016

Kompas TV Sandiaga Beri Pelatihan Kelola Keuangan ke Warga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com