Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo 4 November Tunjukkan Kemajuan Umat Islam dalam Berdemokrasi

Kompas.com - 05/11/2016, 13:59 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Fachry Ali, menilai demonstrasi pada 4 November 2016 terbilang aman dan tertib meski diikuti massa dalam jumlah besar.

Kondisi itu, kata Fachry, terlihat ketika unjuk rasa dimulai secara resmi selepas shalat Jumat hingga pukul 18.00 WIB.

Fachry mengatakan, sepanjang sejarah Indonesia, belum pernah ada demonstrasi melibatkan begitu banyak orang serta berlangsung tertib dan aman.

"Hampir tidak ada di catatan sejarah ada pergerakan massal dan berlaku dengan damai," kata Fachry dalam diskusi bertajuk "Setelah Demo 411" di Jakarta, Sabtu (5/11/2016).

Fachry mengatakan, aksi ini menandakan adanya kemajuan dalam proses berdemokrasi yang didominasi umat Islam.

Para pengunjuk rasa, lanjut Fachry, memperlihatkan gerakan modern yang menjunjung tinggi penghormatan terhadap hukum saat melakukan aksi.

Kondisi ini terlihat ketika banyak demonstran berupaya menghindari kerusakan dan pencemaran akibat aksi.

"Kalau mereka sampai memperhatikan soal sampah, soal taman, itu menunjukkan satu watak borjuasi dalam pengertian konstruktif," ucap Fachry.

Menurut Fachry, hal tersebut menunjukkan, kelompok Islam mampu mengasosiasikan dirinya dalam sistem demokrasi yang berlaku di Indonesia.

"Kalau saya melihat apa yang terjadi kemarin itu dalam konteks sejarah, kemajuan kemampuan kelompok Islam mengorganisasikan dirinya," tutur Fachry.

Hal tersebut, kata Fachry, dapat dijadikan rujukan bagi demonstrasi lain yang melibatkan massa besar.

"Ini akan memberikan dasar yang kuat bagi demo-demo lain. Ada rujukan bagi demonstrasi lain dan ini harus diberi catatan," kata Fachry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com