Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sylviana dan Pengurus RT Berdebat Masalah Uang Swadaya Masyarakat

Kompas.com - 07/11/2016, 14:34 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perdebatan sempat terjadi antara calon wakil gubernur DKI Sylviana Murni dan ketua RT 05 di RW 04 Kelurahan Bungur, Jakarta Pusat, Senin (7/11/2016). Saat itu, Sylviana sedang "blusukan" ke Pasar Poncol.

Saat menyusuri pasar, mantan Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI melihat sebuah warung penjual minuman yang buka tepat di atas selokan. Sylviana menanyakan apakah selokan tersebut sering dibersihkan oleh pemilih warung.

"Ini sering dibersihkan enggak, Pak?" tanya Sylviana.

Pedagang yang berada di dalam warung hanya terdiam saat Sylviana menanyakan hal itu. Tiba-tiba pedagang itu memanggil ketua RT 05 untuk memberi penjelaskan kepada Sylviana.

"Pak RT, Pak RT, sini Pak," panggil pedagang.

Segera seorang laki-laki berperawakan kecil serta menggunakan kacamata menjelaskan kebersihan lingkungan pasar kepada Sylviana. Pengurus RT itu mengatakan, di Pasar Poncol tak pernah terjadi banjir karena sepekan sekali selokan dibersihkan.

Pengurus RT mengatakan, secara sukarela, warga membayar uang kebersihan kepada pengurus RT. Selanjutnya, pengurus RT akan mencarikan petugas untuk membersihkan lingkungan itu.

"Kan swadaya Bu, kita enggak minta-minta, tapi sukarela," ujar pengurus RT.

Mendengar pernyataan pengurus RT, Sylviana mengatakan, tidak boleh ada pungutan kepada warga. Menurut Sylviana, sudah ada petugas kebersihan yang ditugaskan untuk membersihkan lingkungan di Jakarta.

"Ada pengurusnya, binaan banyak, kebersihan. Setiap gang ada tukang sapu, tidak boleh itu (ada pungutan)," ujar Sylviana.

Pengurus RT tak mau kalah. Dia kembali menjawab bahwa tidak ada petugas kebersihan yang datang membersihkan lingkungan di sana sehingga pihaknya terpaksa melakukan pungutan berbentuk swadaya.

"Enggak ada PPSU (petugas penanganan prasarana dan sarana umum) yang ke mari," ujar pengurus RT itu.

"Hah, apalagi enggak ada petugas kebersihan. Semuanya harus auto debet (tidak ada pungutan), taat aturan, kalau semua bayar di bawah tangan gimana?" ujar Sylviana.

Mendengar pernyataan Sylviana, pengurus RT itu terdiam. Percakapan terhenti saat pedagang yang sebelumnya ditanyai Sylviana memberikan segelas teh tawar.

"Bapak juga minum ya, ini teh manis buat Bapak," ujar Sylviana.

Sylviana melanjutkan "blusukannya" ke dalam pasar dengan membeli sejumlah barang elektronik bekas.

Kompas TV Agus Yudhoyono Janji Akan Menata PKL
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com