JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan bahwa dia dan tim pemenangannya menghormati proses hukum calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Setelah Ahok ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama, Djarot meminta tak ada lagi warga yang melakukan aksi penolakan dan menghadang kegiatan kampanyenya.
"Kami akan taat pada hukum. Tapi sebaliknya, kami juga mengharapkan pihak lain yang melakukan penghadangan untuk taat hukum. Jangan cuma kami doang," ujar Djarot, di Jalan Keramat, Kebayoran Lama Utara, Kamis (17/11/2016).
(Baca: Sebelum Djarot Dihadang, Panwaslu Jaktim Copot Spanduk Penolakan di Cipinang)
Djarot selalu mengingatkan kader PDI-P yang mendampinginya blusukan untuk tidak terprovokasi aksi penolakan. Dia mengajak pendukungnya memercayakan penanganan aksi penolakan itu kepada polisi.
Djarot mengaku terganggu dengan adanya aksi penolakan dan penghadangan kampanye.
Namun dia yakin sikap yang ia dan tim pendukungnya tunjukkan dalam menghadapi pendemo justru akan menuai simpatik warga.
"Kami sangat terganggu, tapi malah bikin kami semangat. Jadi terganggu dalam arti positif, bukan terganggu terus malah takut. Jadi teman-teman makin solid, makin semangat," ujar Djarot.
(Baca: Wakapolda Metro Tegaskan Penghadangan Kampanye Cagub-Cawagub adalah Pelanggaran)