Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Dinas Pendidikan DKI Soal Aliran Listrik di SMAN 48 yang Diputus

Kompas.com - 22/11/2016, 15:13 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Dinas Pendidikan Bowo Irianto menjelaskan masalah aliran listrik SMAN 48 yang diputus. Kata Bowo, ini karena ada anggaran yang tidak ter-input pada APBD DKI 2016 dan baru dimasukan di APBD Perubahan DKI 2016.

"Makanya tidak membayar ke PLN bahkan sudah 10 bulan," ujar Bowo ketika dihubungi, Selasa (22/11/2016).

Bowo mengatakan sebenarnya surat pencairan dana (SPD) sudah cair. Dinas Pendidikan sudah bisa membayar tunggakan kepada PLN. Namun, ada permasalahan teknis yang membuat proses pelunasan agak terhambat.

"SPD sudah cair, tadi pagi kami upaya negosiasi karena kaitannya dengan proses belajar mengajar. Rupanya keputusan untuk mengambil bahwa itu bisa disambungkan kembali atau tidak ada di PLN pusat di Gambir," ujar Bowo.

Bowo mengatakan saat ini dia sedang mencoba mengurus penyelesaiaannya di PLN Kramatjati. Sekretaris Dinas Pendidikan DKI juga sudah berada di PLN pusat untuk menyelesaikan masalah ini.

"Tim di sana, kami dijanjikan pukul 15.00 WIB. Saya masih nunggu di PLN Kramatjati dengan kepala sekolah," ujar Bowo. (Baca: Aliran Listrik di SMAN 48 Diputus PLN karena Tunggak Rp 118 Juta)

Aliran listrik SMAN 48 di Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur, diputus oleh pihak PLN. Nilai tunggakannya mencapai Rp 118 juta. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar menjadi terganggu dengan kejadian ini.

Pasalnya, sejumlah peralatan sekolah beroperasi menggunakan listrik. Sebut saja lampu, proyektor, kipas dan AC, presensi murid dan guru, air untuk kamar mandi, bel sekolah, dan lainnya.

Kompas TV Siswa Ini Dikeluarkan dari Sekolah Karena Bawa Mobil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com