JAKARTA, KOMPAS.com — Curah hujan di DKI Jakarta masih tinggi. Tiap kali Ibu Kota diguyur hujan, beberapa wilayah akan terendam air dengan ketinggian permukaan yang beragam.
Salah satu daerah yang sering terendam adalah kolong Tol Lingkar Luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) di Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.
Seorang warga sekitar, Januar (36), mengatakan, apabila hujan mengguyur sekitar satu jam saja, kolong tol tersebut akan banjir.
"Kalau hujan satu jam aja di sini (Meruya), pasti banjir," ujar Januar kepada Kompas.com, Rabu (23/11/2016).
Pada Minggu (20/11/2016) lalu, hujan deras yang mengguyur Jakarta juga membuat kolong tol di Meruya Utara itu kebanjiran. Januar merekam momen banjir tersebut menjadi sebuah video.
Dia pun menunjukkan video yang diunggah ke akun Facebook itu kepada Kompas.com. Dari video tersebut, terlihat anak-anak bermain air di banjir tersebut. Pengendara memutar balik kendaraannya karena daerah itu tidak bisa dilintasi.
"Iya, enggak bisa lewat mobil, motor, harus muter," kata Januar.
Bahkan, air juga masuk ke rumah sekaligus bengkel milik warga bernama Hadi (60). Hadi menuturkan, jika curah hujan tinggi, air akan langsung meluap dari got. Selain itu, air dari permukiman warga yang datarannya lebih tinggi juga akan menerobos rumahnya.
"Kalau debitnya tinggi, dari buangan warga ya mau enggak mau nerobos (ke rumah). Kalau tinggi ya dia (air) biasa 'numpang lewat' istilahnya. Di sini paling rendah soalnya," ucap Hadi.
Menurut dia, luapan air juga terjadi akibat kondisi got yang semakin ke ujung semakin menyempit. Banjir juga mulai terjadi sejak adanya tol.
"Semenjak ada tol, sekitar dua tahun yang lalu. Kalau dulu kan banyak resapan," tuturnya. (Baca: Jakarta Diguyur Hujan, Kawasan Petukangan dan Meruya Utara Tergenang)
Meski begitu, air yang membanjiri kolong tol tersebut tidak butuh waktu terlalu lama untuk surut. Selain karena ada pompa yang menyedot di sekitar sana, petugas juga sering menurunkan mobil penyedot air saat banjir tiba.
"Di bawah situ ada pompanya, ada buangannya. Itu satu meter, paling satu jam setengah, paling lama, sudah kering," kata Hadi.