JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama DKI Jakarta, Syafi'i Mufit, menilai "panas"-nya situasi Jakarta bersumber dari keriuhan di media sosial. Dia meminta warga Jakarta untuk berhenti menyebarluaskan konten negatif di media sosial.
"Yang panas itu di medsos, makanya supaya enggak panas, kita upload pernyataan yang sejuk dan damai," kata Syafi'i di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).
Syafi'i prihatin banyak orang yang menyebarluaskan posting-an apa pun tanpa memeriksa kebenarannya terlebih dahulu. Padahal, konten yang disebar bersifat provokatif. Seharusnya, warga bisa kritis dan mempertanyakan kebenaran konten tersebut.
"Dipertanyakan, apa iya begitu? Dengan begitu kan tensinya turun. Tetapi, kalau dapat posting-an lalu dilempar lagi tanpa dicek, apakah itu provokasi atau black campaign, wah bangsa kita mau dibawa ke mana?" kata Syafi'i.
Rencana aksi unjuk rasa juga menjadi salah satu hal yang meresahkan. Syafi'i mengatakan, aksi unjuk rasa itu boleh dilakukan karena merupakan hak warga, tetapi tidak boleh berujung pada hal negatif dan merusak.
"Harapan saya tetap aksi damai dan tagline-nya aksi superdamai dan konstitusional. Jadi, tidak boleh mengarah ke hal negatif. Lurus saja, murni menyampaikan pendapat," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.