Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SMA Agus: Dulu Saya Berani Memanggil "Gus", tetapi Sekarang Rasanya Tak Etis

Kompas.com - 25/11/2016, 20:44 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Elizabeth Eko Sulistiyorini, guru SMA dari calon gubernur DKI Jakarta nomor satu, Agus Harimurti Yudhoyono, merasa yakin bahwa Agus bisa menjadi presiden.

Elizabeth berharap keyakinannya itu suatu saat bisa terwujud. Harapan ini disampaikan Elisabeth saat ia menghadiri diskusi antara Agus dan para guru sekolah swasta di salah satu restoran di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Jumat (25/11/2016) sore.

Dalam acara itu, para pendukung Agus kerap meneriakan yel-yel "Ada Apa di DKI?" yang dijawab dengan "Agus 1, Agus Menang". Elizabeth pun mengomentari yel-yel itu.

"Kalau tadi di sini ada yel-yel 'Ada apa di DKI', saya tidak mau ikut-ikut karena saya tidak bisa milih. Saya di Magelang. Tapi saya berdoa suatu saat nanti yel-yelnya bukan itu, tetapi ada apa di Indonesia," kata Elizabeth yang disambut tepuk tangan peserta acara.

Elizabeth merupakan guru di SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah. Adapun Agus tercatat pernah mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.

Saat hadir dalam diskusi antara Agus dan para guru sekolah swasta, Elizabeth sempat menyampaikan testimoni tentang Agus.

Namun, ia mengawalinya dengan pengakuan bahwa ia mulai merasa segan dengan Agus.

"Dulu berani saya memanggilnya "Gus" karena murid saya, tetapi sekarang tidak etis rasanya. Jadi saya memangilnya Pak Agus atau Mas Agus," ujar Elizabeth.

(Baca juga: Ada Spanduk Agus-Sylvi di Tempat Bekas Spanduk Provokatif untuk Ahok)

Semasa SMA, kata Elizabeth, Agus merupakan siswa yang menonjol. Sebab, kata Elizabeth, Agus merupakan siswa yang pintar. Selain itu, karakter serta kepribadiannya tergolong baik.

Tidak hanya itu, Elizabeth menyebut jiwa kepemimpinan Agus sudah muncul sejak ia masih di bangku sekolah.

"Yang menonjol adalah Mas Agus ini punya leadership yang bagus sehingga Mas Agus terpilih menjadi Ketua OSIS pada zamannya," ucap Elizabeth.

Menurut Elizabeth, Agus tetap bisa mempertahankan prestasinya saat sudah menempuh pendidikan di Akademi Militer.

Hal itu dibuktikan dengan penghargaan Adhi Makayasa yang diperoleh Agus saat lulus dari Akmil.

Adhi Makayasa adalah penghargaan tahunan kepada lulusan terbaik dari akademi TNI di setiap matra dan akademi kepolisian.

"Adhi Makayasa itu artinya lulus dengan tiga aspek, yakni intelektual akademik, watak kepribadian, dan kesamaptaan jasmani," kata Elizabeth.

(Baca juga: Agus Yudhoyono Kedatangan Gurunya Semasa SMA)

Atas segala rekam jejak itu, Elizabeth yakin Agus akan memiliki karier yang cemerlang di masa depan.

"Saya yakin beliau ini di mana pun berada akan mempu memberikan karya terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan negara," kata Elizabeth.

Kompas TV AHY Perhatian Soal Normalisasi Ciliwung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com