Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepercayaan Penuh Sumarsono kepada Bamus Betawi...

Kompas.com - 26/11/2016, 07:51 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono memberikan dana hibah untuk Bamus Betawi berseberangan dengan sikap Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Basuki sempat menghentikan pemberian dana hibah untuk Bamus Betawi lantaran kesal organisasi itu telah berpolitik.

Ahok menilai, Bamus Betawi melontarkan kebencian terhadapnya pada perayaan Lebaran Betawi. Saat itu, organisasi kemasyarakatan lokal di Jakarta itu juga hanya akan mendukung gubernur betawi.  

(Baca: Sumarsono Kembali Anggarkan Hibah Bamus Betawi, Ini Kata Ahok)

 

Hal-hal itulah yang membuat Basuki atau Ahok gusar sehingga memutuskan untuk menghentikan dana hibah.

Menurut dia, tidak pantas sebuah organisasi yang bersikap politis tetap menerima dana APBD.

Sementara di bawah kepemimpinan Sumarsono, dana hibah dikucurkan lagi. Rinciannya, Rp 2,5 miliar dari APBD Perubahan DKI 2016 dan Rp 5 miliar dari APBD DKI 2017.

Apa yang membuat Sumarsono membuat keputusan itu?

"Membangun sebuah kota tidak lepas dari budaya setempat. Semua kultur pelestarian budaya enggak mungkin bisa berjalan sendiri tampa pemerintah. Karena itulah insentif dari pemerintahan daerah itu penting krn tugas pemerintah adalah mengembangkan dan melestarikan budaya," ujar Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (25/11/2016) malam.

(Baca: Bamus Betawi, Politik Praktis, dan Polemik Dana Hibah...)

Sumarsono punya tekad yang kuat untuk melestarikan budaya Betawi di Jakarta. Dana hibah merupakan satu dari sejumlah kebijakan yang dia buat untuk melestarikan kebudayan Betawi.

Sumarsono diketahui sudah menerbitkan pergub untuk operasional perda tentang pelestarian kebudayaan Betawi.

Selain itu, Sumarsono sedang menggodok ikon Betawi yang akan dipasang di seluruh gedung Jakarta nantinya. Dia ingin nuansa Betawi kental di Jakarta.

"Jadi enggak usah dipersoalkan kalau dulu disetop, sekarang hidup kembali. Sekarang lagi dibutuhkan," ujar Sumarsono.

Beri kepercayaan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com