Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Blusukan" ke Sawah Lio, Sandiaga Berjoget PPAP

Kompas.com - 26/11/2016, 14:49 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, berkunjung ke wilayah Sawah Lio, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (26/11/2016).

Kedatangannya tersebut untuk berdialog dengan forum majelis taklim seluruh wilayah Tambora.

Sandi, sapaan akrab Sandiaga, tiba sekitar pukul 13.30 WIB dengan mengenakan baju koko berwarna putih dan kopiah di kepalanya.

Begitu tiba di lokasi, relawan Sandi langsung menyambutnya dengan tarian yang diiringi lagu "PPAP (Pen-Pineapple-Apple-Pen)" dari Pikotaro.

Melihat relawannya bergoyang, sontak Sandi mengikuti gerakan tersebut dan ternyata Sandi cukup luwes berjoget mengikuti irama lagu itu.

Melihat Sandi ikut bergoyang, para ibu dari seluruh majelis taklim Tambora yang menghadiri acara tersebut ikut-ikutan bergoyang dan meniru gerakan Sandi.

Usai bergoyang bersama warga, Sandi langsung menyampaikan visi dan misinya sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta.

Saat menyampaikan program-program unggulannya, Sandi naik di atas sofa yang disediakan panitia.

"Maaf ibu-ibu saya naik ke kursi nih, biar bisa kelihatan semuanya," ujar Sandi diiringi gelak tawa dari para ibu-ibu tersebut.

Dari atas kursi sofa, Sandi langsung menjelaskan program unggulannya bersama dengan Anies Baswedan.

Salah satu program unggulannya adalah Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang disebutnya memiliki manfaat lebih banyak dibanding program KJP saat ini.

KJP Plus akan terintegrasi dengan KJP dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Jadi, warga bisa mendapatkan KJP dan bisa menikmati uang tunai yang bisa dipakai untuk keperluan sekolah.

"Ini juga bisa untuk ambil tunai, bisa diambil dua kali dalam setahun," ucapnya.

Tak hanya KJP Plus, Sandi juga menjelaskan soal program Kartu Jakarta Sehat (KJS) Plus yang digagasnya bersama calon gubernur, Anies Baswedan.

Dengan KJS Plus, Sandi berjanji akan meningkatkan jaminan kesehatan bagi ustaz, ustazah, dan marbut atau penjaga masjid di Jakarta.

Dengan program itu, para pemuka agama di Jakarta diharapkan bisa mendapatkan pelayanan kesehatan kelas satu di rumah sakit.

"Ini bentuk perhatian lebih dari kami, untuk memuliakan ustaz, ustazah, dan guru-guru agar mendapat jaminan kesehatan," kata Sandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com