Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril dan Ahok yang Kini Saling Dukung

Kompas.com - 28/11/2016, 06:27 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kemesraan antara Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Yusril Ihza Mahendra kembali terlihat dalam acara Gelar Budaya Bangka Belitung di Anjungan Provinsi Bangka Belitung, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Minggu (27/11/2016).

Keduanya juga terlihat akrab pada acara halal bihalal masyarakat Belitung di Manggala Wanabakti, Agustus lalu.

Ahok dan Yusril yang pernah saling adu argumen itu memang sama-sama putra Belitung Timur. Keduanya kerap beradu pendapat di media massa.

Bahkan, saling sindir antara Ahok dengan Yusril semakin menjadi-jadi saat keduanya saling memberikan julukan. Ahok menyindir Yusril dengan sebutan "Si Hebat" dan Yusril menjuluki Ahok dengan sebutan "Si Sakti".

Berbagai permasalahan antara Ahok dengan Yusril mulai dari permasalahan pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Di mana Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta yang ingin swakelola pengelolaan TPST Bantargebang dan Yusril sebagai kuasa hukum pengelola TPST Bantargebang, PT Godang Tua Jaya.

(Baca: Yusril Dukung Ahok agar Tetap Maju Pilkada DKI)

Kemudian, keduanya juga pernah berseberangan saat Ahok mengajukan uji materi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Bupati, Wali Kota, dan Gubernur.

Ahok mengajukan uji materi terkait cuti kampanye bagi petahana. Saat itu, Yusril mengajukan diri sebagai pihak terkait.

Namun, Yusril mengundurkan diri sebagai pihak terkait setelah dirinya dipastikan tak dapat maju pada kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017. Adapun Ahok berhasil maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017, diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar.

Saling dukung

Setelah penetapan pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, adu pendapat di antara keduanya sudah tak lagi terdengar. Bahkan, Yusril meminta umat Islam memaafkan Ahok yang diduga melakukan penistaan agama.

Saat berkunjung ke Kepulauan Seribu, Ahok mengutip Al-Maidah ayat 51 pada sambutannya. Akibatnya, kini Ahok ditetapkan menjadi tersangka dugaan penistaan agama oleh Bareskrim Polri.

"Dengan komitmen penegakan hukum, sudah sepantasnya umat Islam menerima permintaan maaf Ahok yang sudah berulang kali diucapkannya. Penegakan hukum telah dijamin Presiden Jokowi, serahkan kepada aparat penegak hukum sambil diawasi dengan seksama," kata Yusril.

Minggu (27/11/2016), warga Belitung Timur menjadi saksi tak ada lagi perdebatan antara Ahok dengan Yusril. Bak seorang kakak, Yusril menasihati Ahok yang tengah dirudung masalah.

"Bahwa memang saya bilang ke Pak Ahok, kalau pelajari Islam secara mendalam, saya yakin dengan memelajari Islam itu akan menemukan sesuatu yang luar biasa dalam agama ini. Mudah-mudahan dengan memelajari agama Islam, beliau mendapatkan hidayah dari Allah SWT," kata Yusril.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com