Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ahok Tolak Sogokan Arloji "Richard Mille" dari Anak Buahnya

Kompas.com - 06/12/2016, 10:08 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bercerita tentang komitmennya memberantas korupsi kepada pendukungnya di Rumah Lembang. Basuki bercerita pernah ada anak buahnya yang mencoba memberi gratifikasi berupa arloji mahal.

"Dia maksa saya untuk ketemu, padahal buat apa saya sudah capek pulang kerja. Kata mereka, 'Tolonglah, Pak kami sayang sama Bapak,'," ujar Basuki atau Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Selasa (6/11/2016).

"Pas saya datang ternyata bawa tentengan gede. Katanya 'Ini tanda sayang kami sama Bapak'," ucap Ahok.

Ternyata itu merupakan arloji Richard Mille special edition. Ahok mengatakan, harga arlogi tersebut mencapai Rp 1,8 miliar. Anak buahnya itu mengatakan arloji tersebut adalah barang langka dan harganya akan semakin tinggi.

Ahok marah dan melaporkan pemberian itu kepada KPK sebagai bentuk gratifikasi. Dia mengatakan, hadiah untuknya tidak hanya arloji itu saja.

Anak buahnya juga sempat ingin memberinya ikan koi dari Jepang. Ada pula PNS DKI yang menawarkan komisi kepadanya dari hasil penjualan lahan. Ahok pun kembali melaporkan gratifikasi itu kepada KPK.

"Sampai jual lahan itu tawarin ke saya list belasan miliar, kata dia 'Ini jatah Bapak. Bapak kan mau kampanye, pasti butuh uang. Kami semua sayang sama Bapak'. Aduh enggak laki-laki enggak perempuan bilang sayang sama gue," ujar Ahok.

"Mungkin kita yang lapor gratifikasi terbesar sampai Rp 10 miliar," kata Ahok.

Namun, sejak penolakannya itu, dia merasa banyak PNS DKI yang memusuhinya. Ahok mengatakan dia sengaja menaikan gaji para PNS DKI. Gaji paling rendah PNS DKI adalah Rp 13 juta. Tunjangannya sendiri bisa mencapai Rp 75 juta. Kata Ahok, dia ingin PNS DKI merasa bersyukur dengan gaji mereka sendiri.

"Tapi kalau PNS yang biasa nyolong, cuma dapat Rp 75 juta mah masih kecil," ujar dia.

Kompas TV Ahok Kritik Program Bantuan Sosial dalam Kampanye Pilkada
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com