Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana jika Ada Data Pemilih Ganda?

Kompas.com - 09/12/2016, 10:16 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Syarif, sekretaris tim pemenangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, mempertanyakan daftar pemilih ganda yang ditemukan di Jakarta Timur.

Saat penyisiran data pemilih yang dilakukan tim sukses Anies-Sandiaga, ditemukan dua nama dengan nomor induk kependudukan (NIK) yang sama.

Syarif mempertanyakan metode penghapusan yang dilakukan KPUD jika ditemukan permasalahan seperti itu.

Ia juga mempertanyakan pihak yang berwenang untuk melakukan penghapusan jika ada pemilih ganda.

"Siapa yang berhak mencoret, apakah dukcapil atau KPUD DKI? Kalau legalitas kepemilihan pasti KPU DKI, tetapi kalau dicoret salah satunya, orang itu mutlak tidak diberikan (hak pilih)," ujar Syarif saat rapat pleno rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT) di Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2016).

(Baca juga: Penetapan DPT Pilkada DKI, Pemilih di Jakarta Timur Paling Banyak)

Menanggapi hal itu, Kepala Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Edison Sianturi mengaku tidak pernah ditemukan NIK ganda.

Edison mengatakan, ada kemungkinan terdapat kesalahan saat perekaman data atau data biometrics ganda.

"Jadi tidak ada sebenarnya NIK ganda," ujar Edison.

Ketua Pokja Pemuktahiran Data dan Daftar Pemilih KPUD DKI Jakarta Moch Siddik Sabri menyampaikan, penghapusan data akan dilakukan apabila ada pemilih ganda.

Petugas akan mendatangi pemilih jika tercatat memiliki data ganda. Adapun data pemilih ganda yang dimaksud Siddik adalah pemilih yang memiliki alamat ganda.

Pemilih akan diminta untuk menentukan salah lokasi pemilihan dengan menandatangi surat kesepakatan.

"Misalnya domisili di Jakarta Selatan, tetapi e-KTP-nya Jakarta Utara. Kami tanyakan dia mau di mana, dia harus tandatangi di tempat yang dia pilih," ujar Siddik.

(Baca juga: Ahok Akan Gugat Oknum yang Mempermainkan Data DPT)

KPUD DKI Jakarta menetapkan sebanyak 7.108.589 DPT pada Pilkada DKI 2017. Pemilih paling banyak terdapat di Jakarta Timur dengan jumlah DPT 2.006.397 pemilih.

Kompas TV KPU DKI Rilis Kekayaan Cagub-Cawagub Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com