Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggalangan Dana Kampanye Ahok-Djarot Sudah Mencapai Rp 50 Miliar

Kompas.com - 19/12/2016, 08:37 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggalangan dana kampanye untuk Pilkada DKI 2017 yang sudah dilakukan tim dari pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, yaitu Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, diklaim sudah menembus angka Rp 50 miliar.

Menurut Djarot, dana Rp 50 miliar yang terkumpul berasal dari berbagai kegiatan penggalangan, dari mulai jamuan makan berbayar hingga penggalangan dana yang dilakukan di Rumah Lembang.

"Basuki-Djarot disumbang oleh rakyat. Mereka gotong royong menyumbang dari mulai Rp 10.000, 20.000, 50.000,100.000 sampai Rp 75 Juta. Sekarang sudah terkumpul lebih dari Rp 50 miliar," kata Djarot saat menghadiri pelantikan pengurus dan apel siaga 2.000 relawan Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Jakarta Barat, Minggu (18/12/2016).

Djarot merasa bangga dengan pencapaian yang disebutkannya itu. Ia meyakini hal tersebut tidak akan bisa dilakukan pasangan calon yang lain.

"Ada enggak pasangan lain yang disumbang rakyat? Ora ono," kata Djarot.

Menurut Djarot, penggalangan dana kampanye tidak hanya bertujuan untuk membantu pendanaan biaya selama masa kampanye. Tapi juga indikator didukung atau tidaknya pasangan tersebut oleh masyarakat.

Djarot menyatakan, dari Rp 50 miliar yang sudah terkumpul, 78 persen diantaranya merupakan sumbangan individu yang nominalnya di bawah Rp 500.000.

"Itu artinya yang menyumbang sebagian besar adalah rakyat kecil," kata Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com