Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Ahok Sudah Dipindah ke Kementan, Pengunjung Tetap Dibatasi

Kompas.com - 03/01/2017, 09:39 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sidang dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dipindah ke Gedung Auditorium Kementerian Pertanian, di Ragunan, Jakarta Selatan. Namun, jumlah pengunjung tetap terbatas.

Menurut pantauan Kompas.com, Selasa (3/1/2017) pada pukul 08.30, petugas kepolisian berjejer memagari pintu masuk ke dalam ruangan. Polisi membatasi pengunjung yang masuk, termasuk awak media, yang harus menggunakan tanda pengenal.

Sejumlah relawan pendukung Ahok tampak tidak semua dapat masuk ke dalam. Hanya beberapa yang dapat masuk atas izin kepolisian. Pengunjung yang boleh masuk memakai kartu ID berwarna kuning dengan tulisan "Tanda Pengenal Polres Metro Jakarta Selatan".

"Yang punya ID aja yang masuk ya. Tas, handphone, keluarin," seru seorang petugas dari pintu masuk ruang sidang, Selasa pagi.

Di pintu masuk ruang sidang, selain pengamanan petugas, dipasang pula pintu metal detector. Pengunjung ruang sidang yang masuk mesti melewati pemeriksaan tersebut.

Ahok, yang dalam sidang ini menjadi terdakwa kasus dugaan penistaan agama, dikabarkan telah tiba. Namun, Ahok tidak masuk melalui pintu depan, tetapi lewat pintu belakang.

Saksi yang dihadirkan jaksa, seperti Habib Novel Chaidir Hasan, sudah hadir. Habib Novel masuk melalui pintu depan.

Pengaturan untuk orang yang bisa masuk ke dalam ruang sidang diserahkan kepada Polres Metro Jakarta Selatan, termasuk terhadap awak media.

Perwakilan Humas PN Jakarta Utara, Didik Wuryanto, mengatakan, izin bagi awak media untuk masuk meliput ke ruang sidang diserahkan kepada polisi.

"Untuk mengurusi siapa-siapa yang boleh masuk, itu dari kepolisian yang mengatur," ujar Didik.

Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Iwan Kurniawan menjanjikan awak media dapat masuk meliput sidang.

"Pengunjung dulu, nanti setelah itu media," ujar Iwan.

Kebijakan itu sempat diprotes sejumlah wartawan. Sejauh ini, baru beberapa media yang sudah dapat masuk. Namun, sebagian besar masih belum bisa masuk. Itu pun berdesakan dan berdebat dengan petugas kepolisian.

Kompas TV Terdakwa Ahok Jalani Sidang Keempat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com