Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Jubir Cagub-Cawagub DKI Dinilai Berubah Jadi Pembela

Kompas.com - 04/01/2017, 12:46 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Peran juru bicara atau jubir calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta belakangan ini dinilai telah berubah, dari orang yang menjelaskan program dan visi misi menjadi pembela pasangan calon.

"Ini kan waktu-waktu krusial, tinggal satu bulanan lagi pemilihan. Menariknya, peran jubir berubah jadi pembela. Bukannya mengkomunikasikan program jagoannya, malah jadi pembela ketika jagoannya slipped tongue," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, kepada Kompas.com, Rabu (4/1/2017).

Menurut Hendri, sudah banyak contoh jubir yang berubah peran menjadi pembela. Dia mencontohkan konsep rumah terapung calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono, yang sempat ramai diperbincangkan di media sosial.

"Seharusnya sebagai jubir kan menjelaskan apa latar belakang Agus bicara konsep rumah terapung itu, contoh di mana konsep itu sudah diwujudkan, konteks Agus bicara seperti itu apa. Ini kan jubirnya membela, bilang apa yang dilakukan Agus sudah baik dan sebagainya," tutur Hendri.

(Baca: Ahok: Saya Belum Punya Teknologi Bangun Kota Apung)

Menurut Hendri, jubir dapat menepis isu-isu negatif jika mengajak publik untuk berpikir rasional. Caranya adalah dengan menyertakan alasan pasangan calon ketika mereka mengungkapkan sesuatu, sehingga pesannya bisa sampai dan dipahami masyarakat.

Tidak hanya jubir Agus, hal yang sama juga terjadi pada diri jubir calon gubernur lain, Basuki Tjahaja Purnama maupun Anies Baswedan.

Meski begitu, hal ini dinilai wajar oleh Hendri karena jelang waktu pemungutan suara pasangan calon harus menghindari salah bicara.

"Salah ngomong sedikit, dipolitisasi dan disebar ke media sosial. Jadi, seharusnya mulai dikurang-kurangi salah bicaranya, lebih hati-hati lagi," ujar Hendri.

Kompas TV AHY Berharap Memenangkan Pertarungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com