Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Bingung, Ide Paslon 1 Bertentangan dengan Aturan

Kompas.com - 13/01/2017, 22:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengaku bingung dengan program kartu "Satu Jakarta" yang diusung pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Menurut Ahok, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinannya sudah memiliki program serupa bernama, kartu "Jakarta One".

"Mau meluncurkan kartu 'Satu Jakarta', kami Juni lalu bersama Bank Indonesia sudah meluncurkan kartu 'Jakarta One'. Bagaimana bisa membuat kartu tanpa persetujuan (Bank Indonesia?" kata Ahok dalam debat publik di Jakarta, Jumat (13/1/2017) malam.

"Saya bingung ide paslon (pasangan calon) nomor satu ini bertentangan dengan aturan dan copy bolak balik nama program kami (Ahok-Djarot). Gimana solusinya," kata Ahok.

Ahok juga menyindir rencana paslon satu mengucurkan dana tunai bagi warga miskin, dan dana bergulir bagi komunitas serta RW.  Ahok mengaku heran dengan gagasan itu mengingatkan macetnya dana bergulir yang disalurkan Pemprov DKI Jakarta pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Sylviana menjadi Wali Kota Jakarta Pusat.

Menurut Ahok, banyak pejabat dan penerima dana bergulir yang akhirnya masuk penjara.

Sylviana kemudian menjelaskan alasan pasangan Agus-Sylvi merencanakan program kartu "Satu Jakarta". Sylviana yang juga mantan Deputi Gubernur bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta itu menyatakan, kartu "Satu Jakarta" dapat dipergunakan untuk Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS), transportasi, dan ATM.

"Kami yakin bahwa kartu 'Satu Jakarta' bukan hanya launching tapi juga realisasi. Itu akhirnya kenapa saya dan Mas Agus sepakat mengeluarkan 'Satu Jakarta', merealisasi nyata bukan launching, ekspose media massa, tapi enggak guna," kata Sylviana.

Ahok lalu menanggapi Sylviana dengan mengatakan, pasangan calon nomor pemilihan satu tidak mengerti aturan keuangan. Kata Ahok, Pemprov DKI Jakarta sudah bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menerapkan sistem transaksi non-tunai.

Ahok kemudian menjelaskan penyebab keterlambatan realisasi kartu "Jakarta One".

"Ada salah cetak, tapi Bank Indonesia izinkan untuk menerbitkan kartu 'Jakarta One'. Karena kami punya database 652 ribu pemegang KJP, penghuni rusun, pelaku UMKM semua didaftarkan (pakai kartu 'Jakarta One'). Kami juga sudah menyepakati MoU dengan bank lain dengan dashboard Bank DKI dan data ada di Diskominfo," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com