Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Jangan Mau Diiming-imingi Uang Rp 1 Miliar...

Kompas.com - 14/01/2017, 14:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara pasangan Ahok-Djarot, Ruhut Sitompul, mengimbau warga Jakarta lebih pintar dalam memilih calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Terlebih lagi, jika ada pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta yang menawarkan program pemberian bantuan uang.

"Jangan mau diiming-imingi mau dikasih Rp 1 miliar, Rp 500 juta, uangnya dari mana?" kata Ruhut, di kawasan Kalijodo, Jakarta Barat, Sabtu (14/1/2017).

(Baca juga: Ruhut: Ahok-Djarot Sudah Naik Tangga Ke-9, Paslon Lain Baru Mulai Naik)

Dia yakin program itu tak akan disepakati oleh DPRD DKI Jakarta jika program tersebut menggunakan APBD DKI Jakarta.

Sebab, kata dia, mayoritas partai politik di DPRD DKI adalah pendukung Ahok-Djarot, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar.

Totalnya ada 52 dari total 106 kursi di DPRD DKI Jakarta. "APBD itu uang rakyat, DPRD mesti tidak setuju. Pendukung Ahok-Djarot di DPRD itu ada 65 persen," kata Ruhut.

(Baca juga: Benarkah Pengangguran di Jakarta Berkurang seperti Kata Ahok? )

Adapun program pemberian bantuan langsung sementara (BLS) ini merupakan program unggulan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Mereka menjanjikan pemberian dana sebesar Rp 1 miliar per RW per tahun dan Rp 50 juta untuk setiap pelaku UKM per tahun. 

"Saya mohon, kita jangan sombong, tetap rendah hati, ajak masyarakat lain secara simpatik sampaikan kepada mereka apa yang sudah diberikan Ahok-Djarot. Mereka sebagai pelayan untuk membangun Jakarta ini," kata Ruhut.

Kompas TV Ahok: Seolah-olah Kami Ini Benci Orang Miskin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com