JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA, Ardian Sopa, mengatakan, mayoritas responden menginginkan Pilkada DKI Jakarta 2017 hanya berlangsung satu putaran. Hal itu diketahui berdasarkan survei yang dilakukan LSI Denny JA pada 5-11 Januari 2017.
"Temuan survei LSI Denny JA Januari 2017, sebesar 75,6 persen publik DKI Jakarta menginginkan pilkada hanya berlangsung satu putaran," ujar Ardian saat merilis hasil survei di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (17/1/2017).
Sementara itu, responden yang menginginkan pilkada berjalan dua putaran hanya 13,4 persen. Sisanya, sebanyak 11,0 persen tidak menjawab. Ardian menuturkan, ada tiga alasan utama responden menginginkan pilkada berlangsung satu putaran.
Pertama, 40,2 persen responden ingin gubernur terpilih lebih cepat agar pemerintahan dapat segera berjalan. Kedua, sebanyak 35,5 persen responden menyatakan pilkada satu putaran dapat menghemat anggaran daerah sehingga bisa dialokasikan untuk program rakyat.
Ketiga, responden menyatakan pilkada satu putaran dapat meminimalisasi konflik sosial yang terjadi di masyarakat. Ada 12,4 persen responden yang menyatakan alasan tersebut.
Sementara itu, yang menyatakan alasan lain sebanyak 3,0 persen dan tidak memberi alasan sebanyak 8,9 persen.
"Meski satu putaran diinginkan publik, hingga saat ini belum ada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang peroleh dukungan," kata Ardian.
Untuk memenangi Pilkada DKI satu putaran, pasangan cagub-cawagub harus memperoleh suara 50 persen plus 1.
Dalam survei terbaru LSI Denny JA, elektabilitas Agus-Sylvi 36,7 persen, Ahok-Djarot dipilih oleh 32,6 persen responden, dan Anies-Sandi memiliki elektabilitas 21,4 persen. (Baca: Pilkada DKI Jakarta 2017 Diprediksi Dua Putaran)
Sementara itu, 9,3 persen lainnya belum menentukan pilihan. Survei LSI Denny JA ini dilakukan terhadap 880 responden dengan cara tatap muka menggunakan kuesioner, wawancara mendalam, dan FGD.
Metode penelitian yang digunakan ialah multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3,4 persen. Survei ini dibiayai menggunakan dana internal LSI Denny JA.