Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miliki Harta Rp 3 Triliun, Mengapa Sandiaga Tak Punya Mobil Mewah?

Kompas.com - 19/01/2017, 05:50 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, tercatat memiliki kekayaan mencapai Rp 3,8 triliun. Jumlah tersebut belum termasuk uang simpanannya sebesar 10.347.381 dollar AS.

Kendati demikian, berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang dilaporkannya, Sandiaga tercatat hanya memiliki dua mobil, Nissan Grand Livina seharga Rp 125 juta dan Nissan X-Trail seharga Rp 250 juta.

Saat peluncuran buku otobiografinya yang berjudul "Kerja Tuntas Kerja Ikhlas: One Way Ticket to Success", di toko buku Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Rabu (18/1/2017), Sandiaga mendapat pertanyaan tentang hal itu.

Dia pun menjelaskan alasannya tak memiliki mobil mewah. Menurut Sandiaga, dirinya tidak melihat kekayaan dalam sebuah simbolisasi. Khusus untuk mobil, dia mengaku hanya melihatnya sebagai sebuah alat transportasi.

"Mobil itu it's so functional how to get point A to point B. Tapi bagaimanapun harus nyaman," ujar Sandi.

(Baca: Laporan Harta Kekayaan, Sandiaga Miliki Logam Mulia dengan Nilai Tertinggi)

Menurut Sandi, banyak pihak yang menganggap dirinya hanya melakukan pencitraan. Namun dia menyatakan ada alasan lain di balik pemilihan merek mobilnya saat ini.

Sandi menjelaskan bahwa dia merupakan pemilik salah satu agen pemegang merek Nissan di Indonesia.

"Kami ada distribusi mobil Nissan. Masa pakai mobil yang lain. Nanti kan orang nganggap mendukung merek sendirinya aja enggak," ujar Sandi.

(Baca: Sandiaga Tercatat Punya Harta Rp 3,8 Triliun)

Kisah Sandi dan mobil yang digunakannya itu turut diceritakannnya dalam buku otobiografinya itu. Dalam bukunya, Sandi banyak menceritakan tentang pengalamannya saat mulai merintis bisnis.

Dia memulai ceritanya dari mulai saat ia bekerja sebagai karyawan di Astra, sampai akhirnya mengalami PHK pada tahun 1998. Dari situlah perjalanannya sebagai pengusaha dimulai.

"Kami memulai dari tiga orang karyawan. Tapi sekarang sudah ada 55.000 karyawan di seluruh Indonesia," ujar pria yang kini tercatat punya bisnis di berbagai bidang ini.

Kompas TV Sandiaga Uno Berkunjung ke Pengajian Ustaz Solmed
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com