Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pengendara yang "Nyelonong Boy", Komunitas Ingatkan Trotoar untuk Pejalan Kaki

Kompas.com - 22/01/2017, 12:24 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Pejalan Kaki telah mendeklarasikan 22 Januari sebagai hari pejalan kaki nasional. Tepat pada Minggu (22/1/2017) ini, Koalisi Pejalan Kaki bersama beberapa komunitas lain mengampanyekan tertib berlalu lintas demi terwujudnya kota yang ramah bagi pejalan kaki.

Selain Koalisi Pejalan Kaki, komunitas-komunitas lainnya yang turut berkampanye di perempatan Jalan M Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat, yakni Jarak Aman, Gerakan Pramuka, Busmania, dan Car Free Day Indonesia.

Mereka membawa kertas dengan berbagai tulisan dan menunjukkannya kepada para pengendara saat lampu merah. Tulisan-tulisan itu antara lain "Trotoar untuk Pejalan Kaki", "Hormati Pejalan Kaki", "Save Pedestrians", dan lainnya.

Koordinator Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengatakan, para pengendara saat ini masih belum tertib berlalu lintas dan tidak ramah bagi pejalan kaki.

"Saya kira ini juga cukup prihatin bagi pejalan kaki karena mentalnya para pengendara itu tidak cukup baik. Jadi masih 'nyelonong boy'," ujar Alfred di Jalan M Ridwan Rais, Minggu.

Nursita Sari Koalisi Pejalan Kaki mengampanyekan tertib berlalu lintas demi terwujudnya kota yang ramah bagi pejalan kaki di Jalan M Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (22/1/2017).
Masih banyak pengendara yang sering lewat di atas trotoar. Padahal, jelas trotoar tersebut disediakan untuk pejalan kaki. Alfred menuturkan, perlu revolusi mental agar masyarakat bisa beradab di jalan raya.

"Saya kira ini butuh wujud kesadaran masyarakat bahwa para pejalan kaki itu ya memang salah satu bagian dari yang tidak terpisahkan di jalan raya, karena trotoar itu adalah pendukung jalan raya," kata Alfred. (Baca: Koalisi Pejalan Kaki Gelar Aksi Tabur Bunga dan Doa Bersama di TKP Afriyani)

Selain mengampanyekan tertib berlalu lintas, Koalisi Pejalan Kaki dan komunitas-komunitas lainnya juga menggelar doa bersama dan aksi tabur bunga untuk memperingati lima tahun tragedi maut di halte Tugu Tani yang merenggut sembilan korban meninggal dan empat lainnya mengalami luka berat akibat tertabrak mobil yang dikendarai Afriyani (22/1/2012) silam.

Kompas TV 8 Korban Kecelakaan Cikunir Masih Dirawat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com