Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pernyataan Ketiga Cagub-Cawagub pada Akhir Debat

Kompas.com - 27/01/2017, 22:58 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Debat Pilkada DKI Jakarta 2017 yang kedua, Jumat (27/1/2017), telah berakhir.

Sebelum acara debat yang diselenggarakan KPU DKI Jakarta ini selesai, para pasangan calon diberi kesempatan untuk menyampaikan pernyataan penutup.

Dalam pernyataan penutupnya, pasangan calon nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono, menekankan agar waga Jakarta menggunakan hak pilihnya dan memberikan kesempatan kepada Agus-Sylviana Murni untuk membenahi Jakarta.

"Semoga apa yang saudara saksikan bisa semakin memberi keyakinan untuk memilih dan menggunakan hak pilih. Ini kesempatan baik untuk menghadirkan perubahan, kami berjuang untuk mendapat kesempatan, kami ingin bela seluruh rakyat Jakarta, hak, dan kewajiban," ujar Agus.

(Baca juga: Apa yang Dilakukan Cagub-Cawagub DKI Saat Debat Sedang Jeda Iklan?)

Tak lupa, Agus menyampaikan terima kasihnya kepada gubernur pendahulu atas kerja mereka.

Namun, menurut dia, pekerjaan rumah yang belum selesai dan harus diperbaiki akan dilanjutkan oleh Agus-Sylvi jika terpilih.

"Kami berterima kasih pada gubernur sebelumnya yang telah meletakkan landasan yang baik, tetapi banyak yang masih harus disempurnakan," kata Agus.

Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menyampaikan permohonannya agar diberi kesempatan untuk melanjutkan kerjanya yang telah dilakukan selama tiga tahun terakhir di Jakarta bersama Ahok.

"Kita akan menikmati Jakarta yang bisa dibanggakan, bukan hanya oleh warga Jakarta saja, tetapi seluruh Bangsa Indonesia, karena Jakarta mampu menyelanggarakan pelayanan dengan hati nurani, bersih, dan transparan," ujar Djarot.

Ia meminta izin agar warga Jakarta yang telah menikmati pelayanan yang baik untuk memberi doa restu dan tanpa ragu kembali memilih pasangan nomor dua.

(Baca juga: Penjelasan KPU soal Pemilihan Tema Debat Kedua Pilkada)

Sementara itu, calon gubernur nomor pemilihan tiga DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan bahwa ia akan membuat Jakarta lebih bersahabat bila terpilih.

Dia akan menerapkan “reward and punishment”. “Tidak menghukum birokrat dengan sebutan korupsi, yang ada semua bisa berprestasi, dorongannya positif, bukan energi negatif,” kata Anies.

Dia juga akan menghadirkan kepemimpinan efektif yang akan menghasilkan perubahan langsung untuk masyarakat Jakarta.

Kompas TV Pengaruh Debat Kedua Terhadap Elektabilitas Cagub
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com